Mohon tunggu...
Imam Rohani
Imam Rohani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pembelajar dan Pengajar

Universitas Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berat vs Ringan untuk Memulai

5 September 2022   15:05 Diperbarui: 6 September 2022   03:30 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berat untuk memulai sesuatu, mungkin telah menjadi permasalahan klasik yang sering dijumpai dalam berbagai hal, yang sering dialami oleh perusahaan, organisasi ataupun diri pribadi. 

Banyak ide, narasi, project plan,  yang hanya sekedar menjadi pemanis cerita, aku ingin seperti ini, seperti itu, tetapi belum ada tanda-tanda dimulai. 

Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat,  (QS. At-Taubah 41).
Berat atau ringan untuk memulai, ada beberapa hal yang menyebabkan diantaranya :

1. Tekad
Tekad yang kuat akan melahirkan energi besar untuk bergerak, selalu positif thinking, walau kondisi berbeda dengan rencana. Tekad bersumber dari jiwa kuat. 

2. Kebiasaan Beramal
Semua butuh proses dan pembiasaan, termasuk amal-amal kecil, karena semua yang besar berawal dari kecil. Jadi biasakanlah selalu berbuat kebaikan. Jika bisa berbuat seribu kebaikan sehari lakukan. jika bisa bisa memberi, berikanlah, usah pikirkan akan dapat apa, karena tidak akan pernah tertukar kebaikan. 

3. Silaturahim.
Ada sebuah pepatah silaturahim itu akan memperbanyak rezki dan mempanjang usia. Banyak ide-ide besar yang bisa diselesaikan hanya karena menyambungkannya kepada sahabat - sahabat kita, sharing sumberdaya atau dengan sistem kerjasama lainnya.
Menjaga silaturahim adalah sebuah keharusan,  kepada siapa saja, saling membantu, saling memberi, saling menjaga, karena suatu saat kita pasti akan membutuhkannya. 

4. Idealis
Untuk memulai tidak sarankan, untuk terlalu idealis, selalu berilah ruang berlapang dada untuk berbagai keadaan, perbesar ruang improvment sesuai kondisi lapangan.

5. Banyak perhitungan.
Terlalu berfokus pada perhitungan, apalagi menghitung resiko, nanti akan terjadi ini, itu, prasangka yang belum tentu terjadi, akan menakut-nakuti diri. Harusnya berfokus kepada  cara mengerjakannya, tahapannya, dan aspek manajerial lainnya. 

Memulai itu awal dari menciptakan dan melahirkan sesuatu. Memulai itu, mendobrak kebiasaan dan seni berkreasi. Dalam memulai akan selalu ada benturan, mulailah karena engkau akan selalu menemukan caranya. Maka nikmatilah seluruh dinamika dan hiruk-pikuk nya. 

Berat dan ringan bukanlah menjadi masalah dalam memulai. Jauhi baper, jangan ikutan lebai, menyalahkan ini dan itu, alasan pembenaran untuk belum memulai. Bercerminlah, dan katakan aku bisa memulai. Start from now, and just do it.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun