Di usia yang masih sangat muda, dua atlet binaannya terbukti sudah sering menorehkan medali emas dalam kejuaraan angkat besi tingkat nasional. Sebut saja, dua atletnya, Rahmat Erwin dan Harianto Khrisna Wahyu, tak pernah lepas dari perolehan medali dalam gelaran Kejurnas Satria Remaja tahunan.
Rahmat bahkan selalu membawa pulang emas dalam empat kali kejuaraan berturut-turut. Anak tunggal dari pasangan Erwin dan Ami ini juga sudah pernah mencicipi pelatihan nasional (Pelatnas) Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) di Jakarta.
Asisten pelatih, Ami Asun Budiono pun sudah tak meragukan lagi kiprah kedua lifternya itu jika bersaing dengan lifter sekelasnya. Mereka justru perlu digenjot untuk menjajal kemampuan para lifter senior. Terbukti, dalam ajang pra-PON, 2015 lalu, Rahmat dan Harianto tetap melaju ke PON XIX meski tak mendulang emas. Itu lantaran mereka menantang para lifter senior sekelas Triyatno dkk.
"Kalau bukan karena anak yang mau tekun berlatih dan maksa mau jadi atlet, kami tentu tak punya pegangan. Kami mungkin nyaris tak melatih lagi. Yang tersisa cuma tekadnya mereka yang bikin kita semangat lagi," imbuh asisten pelatih, Ami Asun Budiono.
Sebagai jebolan lifter Kalimantan Barat, ia juga miris melihat perhatian pemerintah Sulsel terhadap cabor yang selalu tampil membanggakan di kancah olimpiade. Selama pengalamannya sebagai lifter, ia tak menampik jika Sulsel kerap melahirkan banyak lifter berbakat. Sayang, mereka hijrah karena tergiur kenyamanan dari daerah lain. (*)
--Imam Rahmanto--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H