Mohon tunggu...
Imam Rahmanto
Imam Rahmanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Coffee addict

Cappuccino-addict | Es Tontong-addict | Writing-addict | Freelance

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mimpi Emas dari Ruang Petromaks

23 Agustus 2016   19:37 Diperbarui: 24 Agustus 2016   07:47 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua lifter Sulsel berlatih di bawah arahan mantan lifter nasional, Erwin Abdullah. (Foto: Ardiansyah Bandoe/ FAJAR)

Di usia yang masih sangat muda, dua atlet binaannya terbukti sudah sering menorehkan medali emas dalam kejuaraan angkat besi tingkat nasional. Sebut saja, dua atletnya, Rahmat Erwin dan Harianto Khrisna Wahyu, tak pernah lepas dari perolehan medali dalam gelaran Kejurnas Satria Remaja tahunan.

Rahmat bahkan selalu membawa pulang emas dalam empat kali kejuaraan berturut-turut. Anak tunggal dari pasangan Erwin dan Ami ini juga sudah pernah mencicipi pelatihan nasional (Pelatnas) Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) di Jakarta.

Asisten pelatih, Ami Asun Budiono pun sudah tak meragukan lagi kiprah kedua lifternya itu jika bersaing dengan lifter sekelasnya. Mereka justru perlu digenjot untuk menjajal kemampuan para lifter senior. Terbukti, dalam ajang pra-PON, 2015 lalu, Rahmat dan Harianto tetap melaju ke PON XIX meski tak mendulang emas. Itu lantaran mereka menantang para lifter senior sekelas Triyatno dkk.

"Kalau bukan karena anak yang mau tekun berlatih dan maksa mau jadi atlet, kami tentu tak punya pegangan. Kami mungkin nyaris tak melatih lagi. Yang tersisa cuma tekadnya mereka yang bikin kita semangat lagi," imbuh asisten pelatih, Ami Asun Budiono.

Sebagai jebolan lifter Kalimantan Barat, ia juga miris melihat perhatian pemerintah Sulsel terhadap cabor yang selalu tampil membanggakan di kancah olimpiade. Selama pengalamannya sebagai lifter, ia tak menampik jika Sulsel kerap melahirkan banyak lifter berbakat. Sayang, mereka hijrah karena tergiur kenyamanan dari daerah lain. (*)

--Imam Rahmanto--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun