Mohon tunggu...
Imam Rahmanto
Imam Rahmanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Coffee addict

Cappuccino-addict | Es Tontong-addict | Writing-addict | Freelance

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Snorkeling yuk!

11 Juni 2012   14:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:06 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teman saya sedang asyik-asyiknya meneliti foto-foto hasil jepretannya. (Profesi)

Usai mendapatkan pengarahan dari pengemudi speedboat, kami langsung menceburkan diri begitu saja ke laut. Melalui snorkel, saya bisa melihat pemandangan bawah laut yang cukup mengagumkan, meskipun hanya sebatas karang-karang laut. Saya jarang menemukan ikan-ikan atau hewan laut yang melintas di bawah kami. Sensasi mengapung di tengah laut begitu memacu adrenalin. Saya merasa diombang-ambingkan oleh ombak yang menggulung. Tidak besar memang, tapi itu cukup untuk membuat saya "berkonsentrasi" dengan posisi terapung saya. Sedikit-sedikit, air garam masuk ke kerongkongan saya. Asin.

Sekilas, saya melihat teman-teman yang lain juga berkutat dengan "terapung"nya. Suara-suara teriakan mereka pun terdengar jelas di telinga, berseling dengan air laut di sekeliling kepala saya. Tidak jarang, saya mendengar teriakan-teriakan takut sebagian yang lainnya. "Hei, saya mau tenggelam!" teriaknya. Sambil tetap bertahan di posisi saya (karena tidak bisa berenang), saya hanya bisa tertawa melihat tingkah mereka. Ada pula yang menceburkan diri tanpa perlengkapan snorkel, karena terbiasa berenang.

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Sudah kebiasaan berenang nih. (Profesi)"]

Sudah kebiasaan berenang nih. (Profesi)
Sudah kebiasaan berenang nih. (Profesi)
[/caption] Sejam berlalu, snorkeling harus berakhir. Dingin dan menggigil benar-benar menyertai saya. Kulit pun terasa pekat akibat direndam air laut. Rambut acak-acakan "kaku" oleh air laut. Pun, pakaian harus basah semua. Akan tetapi, kepuasan bersnorkeling telah tercapai. Yang ada kini, derai tawa dan pengalaman baru bercerita sensasi snorkeling masing-masing. Sungguh, perjalanan jauh nan mencekam ke PPLH Puntondo terbayar sudah. Dan akhirnya, PPLH Puntondo bisa menjadi alternatif objek wisata bagi Anda yang tertarik menghabiskan waktu di pinggir laut. Alami dan bersih.

--Imam Rahmanto--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun