Usai mendapatkan pengarahan dari pengemudi speedboat, kami langsung menceburkan diri begitu saja ke laut. Melalui snorkel, saya bisa melihat pemandangan bawah laut yang cukup mengagumkan, meskipun hanya sebatas karang-karang laut. Saya jarang menemukan ikan-ikan atau hewan laut yang melintas di bawah kami. Sensasi mengapung di tengah laut begitu memacu adrenalin. Saya merasa diombang-ambingkan oleh ombak yang menggulung. Tidak besar memang, tapi itu cukup untuk membuat saya "berkonsentrasi" dengan posisi terapung saya. Sedikit-sedikit, air garam masuk ke kerongkongan saya. Asin.
Sekilas, saya melihat teman-teman yang lain juga berkutat dengan "terapung"nya. Suara-suara teriakan mereka pun terdengar jelas di telinga, berseling dengan air laut di sekeliling kepala saya. Tidak jarang, saya mendengar teriakan-teriakan takut sebagian yang lainnya. "Hei, saya mau tenggelam!" teriaknya. Sambil tetap bertahan di posisi saya (karena tidak bisa berenang), saya hanya bisa tertawa melihat tingkah mereka. Ada pula yang menceburkan diri tanpa perlengkapan snorkel, karena terbiasa berenang.
[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Sudah kebiasaan berenang nih. (Profesi)"]
--Imam Rahmanto--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H