Mohon tunggu...
Imam Rahmanto
Imam Rahmanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Coffee addict

Cappuccino-addict | Es Tontong-addict | Writing-addict | Freelance

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Rumah" untuk Apa Saja

29 Oktober 2014   14:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:19 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Blog ibarat rumah di dunia maya dengan segala isi dan perabotannya. Apapun yang ingin dituangkan pemiliknya adalah hak prerogatifnya sendiri. Berbeda halnya dengan jejaring sosial yang kini menjamur, saya menganggap mereka (facebook, twitter, picasa, flickr, soundcloud, youtube, dll) hanya sebagai ruang publik di dunia maya.

Facebook atau twitter, sebagai area berdiskusi dan mencari teman. Picasa atau flickr hingga instagram, sebagai ruang pameran karya-karya foto. Soundcloud, sebagai ruang bersenandung bebas. Begitu pula dengan youtube yang selalu menjadi primadona di kalangan orang-orang yang ingin memamerkan audio-visual mereka.

Secara komplementer, jika dunia nyata punya areanya masing-masing, maka dunia maya merepresentasikannya secara “tak nyata” area-area itu. Jika blog adalah “rumah”, maka dunia maya juga punya representasinya sendiri atas rumah sakit, kantor polisi, tempat perbelanjaan, taman, dan sebagainya. Nah, dari sini saya menyimpulkan, gelandangan dunia maya adalah orang-orang yang tak memiliki blog atau website sebagai “rumah” tempat bernaung.

Blog yang keren bukan dilihat dari seberapa memikat tampilannya, melainkan seberapa konsisten pemiliknya mengisi dan memperbaharuinya. Percuma memiliki rumah keren dan megah kalau tak pernah diisi atau ditinggali, bukan?

Saya tak peduli lagi dengan tampilan blog yang sederhana. Saya hanya ingin terus menulis. Mengabadikan atau sekadar membekukan setiap momen-momen penting yang terjadi dalam hidup saya. Kelak, ketika saya beranjak tua, ada tulisan-tulisan yang mengingatkan saya sekadar mengurut dada, mengerutkan kening, hingga mengulas senyum malu-malu. Pun, saya bisa dengan bangga memamerkannya kepada anak-cucu saya kelak.

Blog adalah tempat saya kembali, melepas penat dari dunia nyata. Tempat penuangkan ide ataupun keluh kesah. Tempat berbagi banyak hal yang terjadi dalam hidup ini. Tak peduli ketika orang membacanya atau tidak. Tak peduli orang mencibir atau melipir. Bagi saya, yang terpenting, adalah terus menulis.

Kita takkan pernah tahu bahwa ada orang-orang yang terinspirasi atas cerita-cerita yang kita bagikan. Atau ada yang sekadar tersenyum-senyum membaca tulisan itu. Bahkan, bisa saja ada orang yang diam-diam mengagumi tulisan kita. Karena sejatinya, tulisan merepresentasikan sebagian besar jiwa dan kepribadian penulisnya. Nah, lewat tulisanlah, orang-orang bisa mengenal dan dikenal.

Dan “rumah” ini adalah tempat saya pulang dan menyambut tetamu…
--Imam Rahmanto--
Catatan: tulisan untuk menyambut Hari Blogger Nasional yang jatuh pada 27 Oktober, 2 hari yang lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun