Jokowi hanya melemparkan bom asap yang membuat perih mata namun minim substansi. Isu-isu penggunaan Propaganda Rusia oleh Jokowi akhirnya melalui tangan Langit-lah yang membentangkan fakta yang sebenarnya. Setidaknya pernyataan dari Facebook atas pembekuan salah satu die harder Jokowi yang kerap memancing keributan tersebut menjawab pertanyaan publik, kubu mana yang lebih memungkinkan menggunakan media sosial melalui re-distribusi meme, infografis atau postingan yang lebih kental nuansa black campaign tentang Prabowo dan menafikan kegagalan Jokowi memenuhi janji-janji politik yang kadung dia umbar ke publik saat pilpres 2014 dahulu.
Wis wayahe. Begitu sebuah istilah jawa yang sering dipergunakan untuk sebuah keadaan yang memang secara nature akan berubah. Perubahan akan selalu diawali dengan situasi-situasi yang menggiring keadaan menjadi berubah meskipun setengah mampus diupayakan perubahan itu berhenti atau tidak jadi berkunjung. Indonesia butuh berubah, dari negara konsumsi menjadi negara produksi. Sesumbar tentang pembangunan ini-itu tapi mental gagal di revolusi dari mental rente menjadi mental orang merdeka. The Hope telah berubah menjadi The Hopeless.
Pilih Prabowo-Sandi untuk Indonesia yang berkeadilan dan memakmurkan seluruh elemen masyarakat, bukan parsial atau sekelompok orang.
Salam Ujung Tyrex!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H