Mohon tunggu...
Imam Prasetyo
Imam Prasetyo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya Muslim

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jainudin Nichiro Pengin Menjabat Dua Periode

12 Desember 2018   08:52 Diperbarui: 12 Desember 2018   10:31 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bayan, Carik dan beberapa staf Desa yang tahu persis sebenarnya potensi kehancuran atas kebijakan yang di buat oleh Jainudin bukannya menyadarkan atasannya malahan ngompori agar Jainudin meng-ekspos "keberhasilannya" tersebut.

Tidak ada hal yang bisa menghentikan kedunguan Jainudin selain merebut tampuk kepemimpinan di Desa kami sesegera mungkin. 

Meskipun berbungkus-bungkus rokok yang berusaha menjadi sogokan Jainudin kepada warga yang berkumpul di pos Kamling tidak menyurutkan animo warga untuk mengenyahkan Jainudin dari Balai desa. Desa kami harus segera kembali menjadi pusat harapan warga dan bukan menjadi tempat dimana mimpi buruk berasal.

Apalagi Jainudin mengajak seorang pria pensiunan partai politik yang dahulu menjadi tempatnya mencari penghidupan dan kemudian merasa kapok berpolitik dan ingin menghabiskan sisa waktunya dengan lebih intens mendekatkan diri kepada Tuhan kembali ke lingkungan yang kata pak Tua dahulu adalah tempat penuh kemudharatan. 

Konyolnya Pak Maskur --namanya-- dengan sangat antusias bahkan konon sebelum diumumkan oleh Jainudin telah mengancam bahwa majelis taklim yang dia pimpin tidak akan mendukung Jainudin jika dirinya yang sudah uzur sebagai di usung sebagai wakil Jainudin kelak. Umurnya yang tidak lagi muda tidak dipertimbangkannya, nafsu keduniawian luar biasa hebatnya. 

Bagi pak Tua ini jabatan sebagai Wakil Kepala Desa adalah sebuah puncak karir mumpung masih diberi umur panjang.

Sontak warga merasa Jainudin kian menjauh dari kesadaran. Persis para hippies yang sakaw karena over dosis. Warga semakin haqqul yakin Jainudin tidak akan pernah sadar dari kesalahan dan kekeliruan saat dirinya menghasil banyak kebijakan yang dia hasilkan. 

Makanya beberapa aksi amarah warga disalurkan dengan mengadakan pengajian akbar di alun-alun desa sambil berharap Tuhan segera meng-ijabah doa-doa warga yang teraniaya oleh Jainudin Nichiro.

Salam Ujung Jainudin!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun