Mohon tunggu...
Imam Prasetyo
Imam Prasetyo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya Muslim

Selanjutnya

Tutup

Politik

HRS: Jangan Pilih Capres dan Partai Pendukung Penista Agama

10 Desember 2018   10:49 Diperbarui: 10 Desember 2018   11:02 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"(Pada) Pilpres dan Pileg 2019, haram kita memilih capres dan caleg  yang diusung partai-partai pendukung penista agama, mereka tidak mampu bertoleransi untuk menerima perbedaan dengan umat Islam, saya ulangi sekali lagi, di Pilpres dan Pileg 2019, haram, haram,  haraam kita memilih capres dan caleg yang diusung partai-partai  pendukung penista agama. Sekali lagi haram, haram, haram, memilih capres dan caleg dari kalangan mereka siapa pun orangnya yang jadi calonnya," seruan Habib Rizieq Shihab melalui live streaming pada acara Reuni 212 kemaren.

*****

Sontak beberapa petinggi partai yang tidak disebut secara gamblang oleh Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab kemaren menjadi kalang kabut dan merasa perlu untuk segera melakukan klarifikasi kepada publik.

"Yang disampaikan HRS sama sekali tidak  dimaksudkan untuk PPP, karena pada Pilkada DKI 2016-17, kami tidak  mengusung Ahok. Sebaiknya ditanyakan, partai mana yang dimaksudkan HRS," kata Romi dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (4/12).

Apakah betul? Mari kita uji melalui rekaman digital yang bisa dipungut oleh siapapun yang memiliki akses ke jaringan internet. 

Ternyata apa yang disampaikan oleh Romi berbeda 180 derajat, bahkan melalui Ahok-lah kedua kubu yang saling melaporkan tersebut, antara kubu Djan Faridz dan kubu Romi bisa islah sementara waktu dan melupakan perseteruan kedua belah pihak memperebutkan nasi sepiring di PPP. Mereka bersepakat bulat untuk mengusung Ahok di kontestasi Pilkada DKI Jakarta setahun lalu.

"Kita sudah memastikan. Kita ke pasangan calon nomor dua," kata Ketua DPW PPP DKI Abdul Aziz kepada Liputan6.com, Kamis (30/3/2017).

Dewan Pimpinan Wilayah  (DPW) PPP Kubu Romi rencananya mendeklarasi  dukungan kepada Ahok-Djarot  pada Minggu (26/3/2017). Namun, acara itu  ditunda akibat kendala teknis. 

"Terbuka (PPP kubu Romi  merapat). Saya ingin menarik dia, menunjukan  kepada umat Islam bahwa  PPP itu satu loh. Jangan satu di kanan, satu di  kiri, ya kan. Kan  enggak elok," kata Djan di Jakarta, Minggu  (26/3/2017).

Akan menjadi benar pernyataan Romi jika yang dimaksudkan dirinya adalah masyarakat akar rumput, para grass root yang masih waras dan istiqomah didalam menjalankan amanah dari Islam. Mereka tidak akan sudi melabuhkan pilihan politiknya kepada pihak-pihak yang secara sadar telah melakukan penghinaan kepada Islam.

Namun jika PPP yang dimaksud adalah sekumpulan oportunis yang meng-hambakan dirinya kepada kepentingan duniawi seperti para pengurus partai, maka serangan HRS mengenai sasaran dengan telak, pas di jantungnya. Menghunjam dengan keras. Romi dan Djan harusnya kejet-kejet saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun