Hitung mundur pilpres kian mendekati hari H. Rezim bisa jadi semakin tubruk sana-sini. Apalagi sihir pollster norak semakin tidak lagi bertaji menggiring persepsi. Pilkada serentak kemaren sudah membantu publik untuk mengerti pola kerja berbayar para praktisi yang menggunakan tools seperti ilmu statistik untuk pekerjaan "kotor" mereka.Â
Gusti Allah boten sare. Begitu kata bijaknya. Biarlah mereka merilis hasil survei, nikmati saja kerjaan ber-budget ratusan juta tersebut. Tinggal kita pilih mana yang enak untuk dimakan, yang hambar dan pahit silahkan dimuntahkan.
Salam Ujung Kehancuran!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H