Dua kartu kuning diterima Mukidi disaat dirinya tengah dalam euforia sesaat pasca gol bunuh dirinya.
Tidak  ada pilihan bagi Mukidi, pulang ke Solo mungkin pilihan yang pragmatis  dan realistis. Stadion Sriwedari dan mess tidak terawat bekas sebuah klub sepakbola terkenal setidaknya bisa menjadi obyek pelampiasan Mukidi  ke depan untuk sekedar memenuhi cita-citanya menjadi pemain sepakbola  handal bisa terwujud dan tanpa perlu keterlibatan para wartawan goblog  kuadrat yang memoles-moles citra yang tidak sepenuhnya bisa dia lakukan  di kehidupan nyatanya.Â
Media darling memang tidak bisa berumur panjang.  Realita adalah tentang rekaman apa adanya. Dan realita yang mampu  berbekas di kepala orang adalah realita yang dibangun berdasarkan  fakta-fakta tanpa gimmickatau aksi "smoke and the mirror" seperti kata John Mc Beth tentang presiden Indonesia, Jokowi.
Salam Ujung Jari!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H