Pada saat mulai menetas, kecebong akan makan terus menerus. Bahkan mereka memakan apa saja yang tersisa dari telur mereka. Itulah yang akan menjadi makanan pertama mereka. Kecebong katak dan kodok memakan tumbuhan seperti alga dan gulma. Bahkan mereka bisa memakan kecebong lain apabila tidak menemukan makanan untuk dimakan.
Proses transformasi menjadi kodok ini pada awalnya akan menumbuhkan kaki belakangnya terlebih dahulu. Dalam beberapa minggu ke depan, kaki depan mereka akan mulai tumbuh. Hewan ini juga akan mulai menumbuhkan tulang belakang setelah berhasil menumbuhkan angggota gerak bagian depannya.Â
Kodok dan katak hidup menyebar luas, terutama di daerah tropis yang berhawa panas. Makin dingin tempatnya, seperti di atas gunung atau di daerah bermusim empat (temperate),  jumlah jenis kodok cenderung semakin sedikit. Salah satunya ialah  karena kodok termasuk hewan berdarah dingin, yang membutuhkan panas dari  lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga metabolisme  tubuhnya.
Hewan "berdarah dingin" (ektoterm) berarti suhu tubuhnya menyesuaikan  dengan kondisi lingkungan, sementara hewan "berdarah panas"  (endotermik) memiliki suhu tubuh internal yang relatif tetap oleh  mekanisme homeostatis. Dan bukan dalam arti yang kerap kita sandarkan kepada pembunuh yang tidak menampilkan ekspresi takut atau was-was.
Istilah  berdarah dingin bukan berarti hewan tersebut secara harfiah memiliki  darah yang dingin, melainkan istilah ini mengacu pada temperatur tubuh  yang bervariasi menyesuaikan dengan faktor lingkungan. Maka dalam sebuah percobaan, se-ekor kodok yang dimasukkan ke dalam wadah yang semula berisi air dengan temperatur 10 derajat dan secara pelan-pelan berangsur dinaikkan suhunya hingga bahkan mencapai titik didih tidak akan membuat kodok blingsatan dan reaktif. Konon kabar kodok tersebut mati tanpa reaksi apapun.
Bunyi kodok yang bersahutan-sahutan di malam yang basah sehabis hujan memang terkadang menimbulkan sensasi yang cukup inspiratif dan tak heran rasanya jika ada beberapa dari kita berniat atau bahkan memelihara puluhan kodok untuk dapat merasakan sensasi tersebut. Kodok dan kecebong adalah bagian yang diberikan oleh Tuhan Sang Pencipta Alam semesta.
Bahkan seorang anak bertanya kepada bapaknya, apakah boleh membunuh kodok atau kecebong yang tampak menjijikkan tersebut?
Artinya : dari Abdur Rahman bin Utsman Al-Qurasyie radhiallahu 'anhu :"  bahwa seorang tabib bertanya kepada Rasulullah shallawahu 'alaihi wasallam tentang katak yang dijadikan obat, lalu Beliau melarang untuk  membunuhnya "Hadits dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Hakim. Dan dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Nasa'ie.
Salam Ujung Jari!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H