Mohon tunggu...
Imam Prasetya
Imam Prasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hukum Keluarga Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berbagai Masalah Dalam Keluarga Berikut Solusinya

12 April 2023   22:36 Diperbarui: 12 April 2023   23:00 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masalah Penghasilan

Dalam sebuah rumah tangga tentu saja dalam masalah keuangan ada fase naik turunnya, terkadang pendapatan dalam rumah tangga tidak pasti. Selain itu jika terjadi perbedaan jumlah penghasilan dimana seorang istri mendapatkan penghasilan lebih besar maka suami akan merasa harga dirinya menjadi turun dan suami merasa tidak dihargai lagi.

Untuk mengatasi hal demikian maka sebaiknya ketika terjadi masalah keuangan dapat dibicarakan dan dicari solusinya secara kepala dingin. Selain itu jika pendapatan istri lebih tinggi janganlah menjadi sombong kepada suami dan jangan membandingkan pendapatan yang dihasilkan dengan suami. Karena dengan bagaimanapun suami sudah berusaha untuk mencukupi kebutuhan  rumah tangga.

Mertua Ikut Campur

Ada beberapa pasangan yang harus ikut dengan mertua mereka karena beberapa faktor seperti belum punya rumah sendiri atau memang mertua yang meminta. Dengan tinggal bersama mertua tuntu saja terdapat kemungkinan bahwa mertua akan ikut campur dalam urusan rumah tangga.

Jika hal tersebut terjadi akan lebih baiknya dibicarakan secara kekeluargaan terlebih dahulu jangan langsung menegur mertua karena dapat menimbulkan masalah lainnya dan terjadi perdebatan yang lebih hebat lagi.

Kurangnya Kepercayaan Antara Suami Istri.

Contohnya: suami /istri yang kesal ketika pasanganya berbicara, menyentuh, menelepon, mengirim SMS, atau mengirim Whatsapp kepada orang lain dan kemudian melampiaskan kemarahan itu pada pasanganya dan berusaha mengendalikan perilakunya. Hal ini sering mengarah pada perilaku tidak rasional seperti meretas akun email pasanganya, melihat-lihat pesan whatsapp secara diam-diam, atau bahkan mengikuti pasanganya berkeliling kota dan muncul tanpa pemberitahuan.

Hal ini merupakan sebuah penyakit dari hubungan suami istri dan merupakan hubungan yang beracun. Banyak orang yang mengira hal ini adalah wujud kasih sayang antara suami istri, mereka beranggapan bahwa jika pasangan mereka tidak cemburu maka itu berarti mereka tidak mencintai mereka.

Hal tersebut adalah sesuatu yang salah, karena hal itu bukanlah bentuk kasih sayang, melainkan yang sebenarnya adalah mengontrol dan manipulatif. Dan akan menciptakan drama dan perselisihan yang tidak perlu. Dan yang paling buruk adalah timbul rasa merendahkan. Hal itu bisa terjadi saat menganggap pasanganya tidak mempercayainya ketika berada diluar, maka itu menyiratkan bahwa dia percaya bahwa pasanganya adalah seorang a) pembohong, atau b) tidak bisa menjaga perasaanya. Hal seperti inilah yang menyebabkan pertengkaran-pertengkaran dalam rumah tangga

Apa yang Harus Dilakukan:  seorang suami istri harus percaya sepenuhnya kepada pasanganya. Memang itu adalah ide yang radikal, karena kecemburuan itu wajar. Tetapi kecemburuan yang berlebihan dan perilaku mengendalikan pasanganya adalah tanda dari perasaan tidak berharga dari ia sendiri. Kedua pasangan harus menyadari kurangnya kasih sayang/kepercayaan/rasa hormat dan bersedia untuk mengusahakannya. Kedua suami istri harus saling menyadari dan menyepakati apa yang perlu diperbaiki.

Komunikasi Yang Buruk Antara Suami dan Istri

Apa yang dimaksud komunikasi yang buruk? Komunikasi yang buruk terjadi saat sebuah pasangan suami istri, yang masing-masing tidak mengatakan sesuatu secara langsung dan terbuka, salah satu pasangan mencoba mengkode pasanganya ke arah tujuannya. Alih-alih mengatakan apa yang sebenarnya membuat perasanya kesal, tetapi malah menemukan cara kecil dan remeh untuk membuat pasanganya kesal, sehingga ia akan merasa dibenarkan untuk mengeluh kepada mereka.

Mengapa Itu Beracun:  Karena itu menunjukkan bahwa pasangan suami istri tersebut tidak nyaman berkomunikasi secara terbuka dan jelas.  Jika merasa nyaman dan aman dalam berkomunikasi dan mengungkapkan kemarahan atau ketidakamanan dalam suatu hubungan. Seseorang tidak akan pernah merasa perlu untuk memberikan "kode", karena mereka merasa tidak akan dihakimi atau dikritik karena kejujurannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun