Berarti guru-guru mau memberi jasa tanpa diberi tanda. Mereka mau memberi jasa tanpa perlu diberi perhatian khusus.
Ini sebuah kata yang cepat atau lambat akan termakan oleh waktu. Kenapa?
Dalam UU nomor 14 tahun 2005, pemerinta telah mengubah status guru sebelumnya sebagai pekerja menjadi profesi. Selain itu, pemerintah juga memberikan beberapa tunjangan khusus untuk guru setiap bulannya, misalnya tunjangan fungsional,sertifikasi, dan lain-lain.
Ini membuat guru-guru sekarang sudah berbeda dengan guru-guru zaman dulu, khususnya persoalan ekonomi. Tak ayal guru-guru yang mempunyai sepeda pribadi atau bahkan mobil pribadi. Ini membuat guru-guru sudah menerima tanda jasa-jasa mereka.
Apalagi dengan adanya sertifikasi, membuat guru-guru berlomba-lomba mengejar sertifikasi untuk mendapatkan tunjangan. Ini lama-kelamaan melunturkan tujuan asli dari mengajar.
Guru bukan lagi sebagai pekerja tapi sebagai profesi.
Oleh karena itu, ada sekumpulan orang yang terpaksa menjadi guru demi kebutuhan hidup, bukan demi mengajar lagi denga keikhlasan hati.
Memang guru-guru adalah pengajar. Tapi mereka juga manusia. Mereka punya kebutuhan yang harus dipenuhi dan itu semua perlu uang
Ini bukan berarti tidak ada lagi guru-guru yang mau bekerja setulus hati ya. Masih banyak guru-guru di indonesia yang masih tulus mengajar dengan hati. Seperti di acara TV Kick andy atau juga Hitam Putih mereka mengundang guru-guru yang mengajar ke pendalaman. Mereka mau menghabiskan sumber daya mereka demi pengabdian.
AKHIR KATA
Guru adalah sosok penting dalam kehidupan bangsa. Guru punya 2 fungsi, sebagai pendidik dan pengajar. Yang keduanya termasuk dalam memberikan ilmu dan mendisiplin murid. Semua itu dilakukan demi kepentingan murid itu sendiri.