Mohon tunggu...
Imam Odie
Imam Odie Mohon Tunggu... Administrasi - Salah satu Mahasiswa di IAIN jember

Untuk kamu, ya kamu! Yang membaca ini Suatu hari nanti kamu akan menjadi suksea dan buat bangga orang tuamu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Bukan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

13 April 2020   19:20 Diperbarui: 13 April 2020   19:28 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat pagi mentari, Selamat siang sang hati dan selamat malam senja yang selalu menanti

Apa kabar semua ? baikkan, alhamdulillah. Semoga rahmatnya selalu menyertai disetiap kita melangkah.

Guru, kata yang tak lepas dari perjalanan hidup itu layaknya jiwayang menemani kalbu. Hal ini takkan bisa lepas oleh waktu. Karenanya suatu hal yang kita tidak tahu akhirnya menjadi tahu.

Mereka yang berjasa tanpa mengaharap imbalan, mereka yang tak pernah mengeluh kehilangan keringat serta air matanya, itulah guru sesosok insan yang memanusiakan.

Guru adalah pahlawan tanpa jasa. Begitulah kalimat yang pernah didengar oleh telinga kita. Guru adalah sosok pahlawan yang memperjuangkan pendidikan bagi murid-muridnya.

Tapi kali ini kita tidak akan mengenal lebih jauh lagi arti guru akan tetapi lebih mengarah kepada "mengapa guru disebut pahlawan tanpa jasa?"

Jika kita lihat sejarah hal itu sudah ada pada zaman belanda kira-kira. Tampaknya sebutan atau gelar itu diberikan karena guru-guru ingin mengajar tanpa memandang nilai rupiah disetiap mereka mengajar, melainkan niat ikhlas dari hati yang bertujuan untuk memajukan pendidikan bangsa. Mereka mengajar tanpa mengharap balasan lebih. Dan cukup melihat muridnya tersenyum lepas karena mereka bisa berilmu karenanya.

Bahkan ada yang bilang bahwa guru masih diberi pahlawan tanpa tanda jasa karena kita tidak bisa membalas jasa mereka.

Tapi, coba kita telaah lagi.

"Pahlawan tanpa tanda jasa". Apa makna kata-kata ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun