Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Klandestin yang Terlupakan

19 September 2024   12:08 Diperbarui: 19 September 2024   12:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bukan ilalang yang tumbuh di dataran kering. Setiap derap kaki dapat menginjak tanpa beban. Juga bisa menebas habis. Lalu menumpuk di sudut ladang. Kerat matahari  meradang kerling. Seiring percikan api melumat habis menjadi abu.

Aku juga bukan ritme melodi malam yang syahdu. Lembut menghampiri rona wajah gelisah. Asah binar jiwa-jiwa yang resah. Melepuh radang pada bebal tangis zaman. Perjamuan akhir malam pun pupus. Turus menunggak mimpi meninggalkan aku dalam sepi.

Sekiranya boleh aku seperti matahari. Binar cerah dan menyuburkan setiap ruas pohon bergetah. Setiap lambaian tangan rantingnya segarkan aroma udara. Hingga aku menjadi pameo tetua. Meski bukan keluarga bersaudara masih juga kerabat se-udara.

O ... jiwa-jiwa petualang. Jiwa-jiwa yang bebas tanpa aral melintang. Jiwa-jiwa seutuh jiwanya melayang-layang dalam segenap ruang. Jangan patah hati meski jejak klandestin sering ternilai. Tapi tapak pijakmu tetap terpola baka. Tersimpan rapi di setiap ruas arasy-Nya.
Imam Muhayat, 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun