Medio Agustus menjelang tengah malam
aku memanjat ketinggian di cermin bulan
sedang pagi hari hingga siang
aku membaur dalam arakan gerak jalan
Aku dengar riuh renyah meski tanpa irama
warna  lentera menyatukan suara
derap kaki binar di pelupuk mata
peluit-lah satu-satunya melodi siapa pun dapat memainkannya
Lihatlah ... menjelang dua hari nanti
moyang kita Sanjaya dan Purnawarman masihkah menyala batu nisannya
terpahat di goa dan sungai pemandian
Budaya tanah dan air menjadi suratan takdir
sampai nanti-kah DKI banjir
apakah lalu ... IKN berhilir sumir
aku bertanya bulan pun diam seribu bahasa
Imam Muhayat, 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H