Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Serenade #5

30 Januari 2023   20:49 Diperbarui: 30 Januari 2023   20:51 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

O ... November,  Desember 2022 cepat berlalu. Begitu jauh lintasan itu aku lalui. Cadas mengeras ruang meranggas panas. Semakin jauh bayang lelah tak mampu kutimpah.

Aku patah hati saat mendengar nyanyianmu. Mungkinkah bibir langit dapat menolongku? Mengganti lukisan buram beranjak
 kemerahan. Pada ufuk jantungku.

Tetapi senja segera mengingatkanku, untuk pasrah. Sebab matahari sebentar lagi juga berpeluk malam. Segelap malam purba tanpa rembulan.

Lalu ... tangan malam mendekat meraih jiwaku. Tak lama kemudian kaki malam meraih jejakku. Berkubu hening sesunyi malamku.

Imam Muhayat, Nusa Dua, 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun