GRAND OPENING  Pameran Internasional Kaligrafi Islam dalam  rangka Semarak G 20 - 2022 Bali terselenggara berkat kerjasama antara International  Journal of Islamic Education, Nusa Dua dengan Yayasan Masjid Agung Ibnu Batutah, Nusa Dua.  Pembukaan dimulai pada hari Kamis ( 10/11) Pk 19.30 di Mesjid Agung Ibnu Batutah Puja Mandala Nusa Dua Bali. Pameran dibuka oleh wakil ketua DPRD kabupaten Badung, Wayan Suyasa, S.H.
International Exhibition of Islamic Calligraphy G20 - 2022 Bali yang diselenggarakan di Lantai Dasar Masjid Agung Ibnu Batutah, Nusa Dua, Bali menjadi bagian dari acara mengenang para perupa Bali yang telah berpulang. Diantara perupa dan kaligrafer itu yang karyanya dikirimkan oleh keluarga dan para kolektornya adalah Misran DS, M. Ponirin, M. Rusli Hakim, I Ketut Soki, dan Achmad Mulhaq.
Pameran berlangsung dari tanggal 10 s/d 30 November 2022 setiap pukul 09.00 s/d 16.00 di Lantai Dasar Yayasan Masjid Agung Ibnu Batutah, Nusa Dua, Kuta Selatan, kabupaten Badung, Bali.
Berikut waktu yang terberi para perupa yang sudah berpulang: Misran D.S. (1938 -- 2015), Â M. Rusli Hakim (1936 -- 2018), M. Ponirin S. (1939 -- 2018) , Â I Ketut Soki (1946 -- 2022), dan Achmad Mulhaq, Â (1993 - 2022), alumni 2018 STAI Denpasar.
Adapun tentang  profil pelukis Misran DS (Allahu Yarham), berdasarkan testimoni Widminarko yang ditulis dalam buku Seorang Jurnalis Widminarko, Misran sosok yang supel dan sederhana. Ia suka bergaul dan tidak neko-neko. Widminarko dalam buku tersebut menuliskan bahwa profil Misran DS (Allahu Yarham) saat berkelakar tentang hidup, bahwa hidup itu sederhana saja. Hidup itu yang penting, "sumeleh/menerima apa adanya, bisa tidur, dan bangun tidur dapat berak,"  simpulnya.
Sementara itu profil M. Rusli Hakim (Allahu Yarham) yang selama hidupnya menekuni dunia seni lukis. Berdasarkan penuturan putranya, Teguh Ritma Iman, dengan  profil  penyabar, terbuka gampang menerima semua orang, dan cenderung membimbing. Karena sebelumnya juga pernah sebagai guru seni lukis di lembaga pendidikan menengah di Denpasar.  Beberapa kali bertemu  Rusli Hakin tidak jauh sebagaimana  penuturan  putranya tersebut.
Sedangkan profil  M. Ponirin S. (Allahu Yarham) sosoknya nyentrik, religius, sederhana, banyak bergaul  dan rumahnya menjadi transit para pelukis dari berbagai daerah. Tidak jarang saya sendiri sering bertandang  ke rumahnya ada tamu-tamu dari luar daerah yang hingga larut malam diskusi kecil tentang  perkembangan seni rupa dan event perhelatan para seniman. Ia juga  banyak terlibat pameran di kancah nasional sebagai koordinator penyelenggara pameran. Karyanya banyak dikoleksi para kolektor dalam dan luar negeri.
Sosok I Ketut Soki, selaku pemangku di kampungnya,  yang beken selain all out dalam berkarya,  lebih fenomenal  karena melekat dengan nama Arie Smit, tokoh seni lukis young artist Ubud. Orangnya supel, sabar, dan selalu memberikan dorongan kepada para pecinta seni untuk dapat ambil bagian dalam pengembangan karya seni. Ia berpung saat  bangsa Indonesia merayakan Agustusan tahun ini.