Segenap rombongan UIN Sultan Thaha Saifuddin berkunjung di STAI Denpasar (5/9). Rombongan berjumlah 17 orang. Sembari kunjungan, silaturrahmi dirangkai kegiatan benchmarking dan FGD bersama dosen STAI Denpasar. Kehadiran rombongan disambut oleh ketua STAI Denpasar, Jumari, S.P., M.Pd. dan ketua Yayasan Al-Ma'ruf Badi'atussolihah, M.M.
Dalam sambutannya ketua STAI Denpasar menyapa para rombongan yang dipimpin oleh direktur program Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin, Jambi, Prof. Dr. H.A Syukri, SS., M.Ag. Menyertai dalam kunjungan antara lain: Dr. H. Kasful Anwar. Usman, M. Pd ( Kaprodi S3 Â MPI), Â Dr. Minnan El Widdah M. Ag. ( Kaprodi S2 MPI), Â Dr. H. Bahrul Maani, M. Ag ( Kaprodi ES), Â Dr. Arifulloh, M. Fil. I ( Kaprodi AFI), Dr.Muslih, M.Pd.I ( Sek prodi AFI), Â Dr. Darma Putra, M. P. Kim ( Kaprodi S2 TBI), dan seluruh STAF Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi.
"STAI Denpasar yang berdiri sejak tahun 2008 telah meluluskan kurang lebih 500 lulusan, terbagi dalam tiga Prodi, MPI, Ekonomi Syariah, dan PAI," papar Jumari. Ia memberikan gambaran bahwa para lulusan STAI Denpasar mempunyai daya serap di lingkungan lokal maupun nasional. Jumari mencontohkan bahwa antara lain lulusan STAI Denpasar ada yang bekerja di Dirjen Kemenag RI, Jakarta. "Sekarang menjadi staf bapak Ali Ramdani," jelasnya.
Selain itu, lulusan dari Ekonomi Syariah selain bekerja di beberapa bank syariah, mereka banyak yang ditempatkan sebagai kepala cabang bank syariah. "Kalau PAI jangan dibilang, serapan banyak karena memang banyak madrasah dan sekolah umum tidak ada guru agama (Islam)," keluhnya seperti memberikan sinyal penuh harap. Ia juga memberikan suatu gambaran bahwa misalnya di Denpasar dengan jumlah penduduk kurang lebih 200 ribu jiwa, keberadaan STAI Denpasar cukup memberi kontribusi di berbagai lembaga pendidikan.
Jumari juga memaparkan bahwa selama kepemimpinannya dimulai pada 2016 hingga pada 2020. Dan pada periode kedua kepemimpinan hingga 2024 yang mencita-citakan menambah beberapa Prodi S2-PAI, KPI, PGMI, BPI, dan Ahwalul Assyahsiyah. "Inilah cita-cita agar segera menjadi institut," saat mengakhiri sambutan pada acara tersebut.
Sementara itu direktur program Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin, Jambi, Prof. Dr. H.A Syukri, SS., M.Ag. dalam sambutannya mengatakan bahwa prospek STAI Denpasar cerah. Selain berada di tengah-tengah kota provinsi juga pengelolaannya dilakukan dengan baik. Lebih lanjut ia menyarankan agar STAI Denpasar dapat mengelola alumni dengan baik. Ia berasumsi, "dimana-mana alumin itu biasanya juga dapat membesarkan kampusnya," tegasnya.
Lebih jauh ia juga memberikan masukannya bahwa STAI Denpasar mesti mampu membuat jaringan. Dalam hal ini H.A Syukri memaparkannya bahwa sudah seharusnya perguruan tinggi yang lebih besar juga harus bisa membesarkan perguruan tinggi yang kecil. Kemudian ia mencontohkan bahwa para mahasiswa S3 di kepulauan Riau melaksanakan perkulian di Jambi. "Apalagi kini, pengajaran tidak terkendala ruang dan waktu," seolah memberikan motivasi audien.
Di tengah memberikan sambutan direktur pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin meyakinkan, "kami mendoakan mudah-mudahan STAI Denpasar berkembang dan direkomendasi menjadi PT yang terdepan," seluruh ruang mengamininya.
Ia juga memberikan contoh bahwa di Sumatera visinya interpreneurship, perubahan sosial, dan moderasi. "Kita menyadari hal itu dan perlu kita tingkatkan. Agar Sumatera menjadi rumah bagi warganya."
"STAI Denpasar yang berdiri 2008 dengan kondisi yang ada seperti sekarang ini saya kira sudah luar biasa, lanjutnya kemandirian itu bagian enterpreneurship yang isinya kreatif dan inovatif".