Di kamarku kusimpan foto kenangan  puluhan medali emasmu
Di dadaku kusimpan ceruk dalamnya lirik-lirik puisimu
Di mataku melekat kesan sket-sket rancangan tulisan itu
Di langkahku kuunduh rindu yang menggumpal di saat bersamamu
Â
Di lorong kamar kecil bersama teman sekampungmu itu
Puisimu tak terbendung meluap lewat celah-celah jendela moodmu
Menyubur di lembar-lembar daun pisang
Meneduh di pekarangan belakang
Dikala hujan kau petik selembaran Tudung pelepas basah hujan
Â
Berangkat kuliah dengan selembar ujungnya
Cukuplah, sudah, melesat tanpa ragu
Memburu paket dari pengampu matakuliah baru
Di wajahnya selalu kau lukis mengindah luapan cerita
Â
Kenangan rajutan masa yang tak pernah sirna
Dari dekapan suntuknya waktu kerja
Mengingat kembali cerita lama
Terasa menjadi bunga-bunga di taman-taman skala
Â
Pekarangan Belakang, 02.10.2016. Puisi: Imam Muhayat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H