dua ratus lima puluh juta penghuni persada
dari Sabang sampai Merauke beradu nasib menyongsong masa
di desa di kota di gunungÂ
dan di pinggiran perairan kali dan pantainya
mereka juga biasa mengadu nasib di trotoar kotanya
Â
negeri pemurah hati dengan amnesti pajaknya
mesti membiarkan trotoar dan lahan-lahan kosongnya untuk kaki lima
sebagai ganti jaminan sosial yang tak sempurna dapat dirasa warganya
tak seperti negeri di jauh sana, pengangguranpun terima remunisasi hidupnya
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!