Sederhana saja lintas pikirku
Saat terhenyak bangun di fajar pagi
Bisa kencing, berak, mandi, lalu membasuh dahi untuk meniti
Terasa hidup nikmat sekali
Tak sedikit, kan, mereka bisa seperti itu:
"Hidup hanya dikerat waktu; dikurung nafsu duniawi; hilang dari pusaran nurani," kata penyair Hamdy
Berakhir akrabi rumah sakit, panti, dan terali besi
Serasa hidup tak lagi berarti
Seperti yang kau saksikan sendiri
Pesakitan, pulau Nusa Kambangan keki
Sepertinya sudah tak muat lagi
Mau dititip kemana lagi
Karena itu, kuketuk pintu-pintumu
Dari segenap penjuru dengan genta bertalu-talu
Agar kau yakin bahwa itu suaraMu
Tak pernah sanksi dan ragu
Denpasar, 03.08.2016. Puisi: Imam Muhayat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H