Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tepian Pantai

3 September 2016   00:01 Diperbarui: 3 September 2016   00:18 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari tepian pantai sejenak kuamati  
Gelombang meregang mencari pantai
Tepian tak pernah lari
Sebab ia tau setiap tepian untuk menyudahi 

Dari tepian pantai kutulis puisi
Coretan irama tarian bahri
Turun naik basuh mentari pagi
Kehidupan ini biasa silih berganti 

Dari tepian pantai permainan nikmat sekali
Selama bermain tak ada yang sikut hati
Apa dikata semua jadi
Layaknya permainan risiko untung rugi

Dari tepian pantai aku lihat sendiri
Laut lepas tak bertepi
Tepian lepas abrasi tsunami
Memori di sudut serambi mesti dicermati

Pustaka Tafkir, 03.09.2016. Puisi: Imam Muhayat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun