Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Murid

5 Februari 2016   03:53 Diperbarui: 5 Februari 2016   04:12 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

murid, ...

fajar terbit, mentari mekar mengait 

lintasan lurus ke arah orbit

rajutan kenangan, ia lukiskan

dalam bingkai menawan tak terlupakan

 

lingkar waktu tak berlalu, mesti terekam

tersimpan aman tak pernah kepenuhan

sepanjang katup erat pada ikatan

jendela ilmu sajian tidak membosankan

 

seperti timba merindukan sumbernya

jika leluasa ia menuruni dasarnya, 

ke puncak, temali tegak

melimpah isi lingkar takaran

peluk teguh,  cermin kejernihan

 

seteguk percik, percikkan cerminan

kian cemerlang paras keindahan

selama cermin rapi ditempatkan

wajah segar, lukis pesona semua jalan

 

karena, kegigihan tidak lahir dari kemalasan

kepastian selalu berakhir dari kecermatan

prestasi akan terbatas dari jilmaan alir kesegaran

maka, kehadiran deburmu akan selalu dinantikan

 

Batu, 04.02.2016

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun