Selesai acara tersebut sudah seperti biasanya ada makanan kecil untuk sekadar mengisi perut yang masih kosong pada pagi hari. Pada sela-sela rehat itulah saya ditembak orang yang tidak saya kenal sebelumnya, agar saya dapat mengisi acara perkumpulan jamaah haji-nya angkatan 2010 pada pukul 10.00 Wita 19 Oktober 2014 -- beberapa jam lagi, di suatu tempat yang saya sendiri belum mengetahuinya. Saya meminta nomor kontaknya, "insyaallah saya datang." Saya yakinkan.
Sebagaimana janji yang saya ikrarkan barusan, saya bergegas menuju tempat yang ditunjukkan. Dengan niat bismillah melaju pada pukul 09. 30 dan dapat mencapai tempat yang saya maksud  pukul 09 45. Masih lima belas menit ternyata belum ada yang datang dan saya bisa ngobrol dengan orang yang saya maksud dengan leluasa. Ternyata beliau pensiunan dari Angkasa Pura Bali.
Acara berlangsung dengan hidmat dan sekali lagi ingin saya sampaikan bahwa maksud pun tidak jauh dari beberapa jam sebelumnya yaitu memohon kepadaNya kita semua diberikan kekuatan untuk dapat mengabdi kepadaNya penuh ridaNya. Bangsa Indonesia yang sedang melepaskan putra terbaiknya, Bapak SBY-Budiono dan kini meraih putra terbaiknya Bapak Jokowi-JKÂ agar selalu dalam rahmatNya dimudahkan seluruh langkah-langkahnya, sukses memimpin dalam realitas kebhinnekaan Indonesia. Wallahu a'lam. Imam Muhayat, Bali, 19 Oktober 2014.