Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Rekreasi Menelusuri Potensi Keindahan Cadas Bali

30 Oktober 2014   23:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:07 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, mulai pukul 07. 15 s/d 12. 25 Wita, pada 30 Oktober 2014, sesuai rencana, saya berminat meluncur ke bukit 25 menit perjalanan dari rumah, untuk menelusuri potensi keindahan cadas (batu keras) Bali yang sangat berpotensi untuk keperluan segala sesuatu yang mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi. Cadas-cadas  itu di antaranya serpihan-serpihannya dapat digunakan sebagai batu tempel, bata tembok, paving rumah - jalan, patung, dan koran dapat juga dijual untuk tanah urug yang sangat diperlukan proyek pembangunan di wilayah Bali. Kondisi semacam ini banyak ditemukan di tanah perut bumi Bali.

[caption id="attachment_332144" align="aligncenter" width="560" caption="Foto: Hamparan batu cadas atas sentuhan kreativitas tangan-tangan trampil, dokumen pribadi"][/caption]

Bali di samping mempunyai tanah yang sangat subur untuk keperluan pertanian dan perkebunan, juga banyak terdapat gunung dan ngarainya berbatu cadas keras yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali. Pada zaman dahulu, mungkin tanah yang tidak mungkin untuk pertanian tidak akan ada orang yang meliriknya. Lain dulu lain sekarang, semua tanah tidak ada halangan untuk keperluan apa pun terkait kebutuhan. Semuanya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sesuai karakter tanah yang ada. Keperuntukannya lebih indah manakala dapat mengatur dengan baik.

[caption id="attachment_332146" align="aligncenter" width="560" caption="Foto: Seniman arsitek Bali melanjutkan aksi untuk Bali-Indonesia, dokumen pribadi"]

14146604101753642709
14146604101753642709
[/caption]

Berkat pengembangan alat-alat berat teknologi dan semakin berkembangnya kreativitas manusia, maka apa pun jadi dan menjadi sangat berharga apabila dapat memanfaatkan sebaik-baiknya. Hal itu semua tidak lepas dengan daya tangkap dan imaji manusia yang dikembangkan ilmu pengetahuan sehingga manusia semakin bisa memilah-milah karakteristik sesuatu sesuai dengan keperuntukannya. Apalagi segala sesuatu bila berada di tangan-tangan kreatif, seniman, inspirator, sesuatu yang nampaknya kurang berguna akan mempunyai nilai yang sangat tinggi serta mempunyai nilai aestetika yang mengagumkan.

Kreativitas semacam itu sudah banyak dilakukan oleh orang-orang terdahulu dengan bukti keberadaan Candi Borobudur, Candi Prambanan, situs Goa-goa, dan terowongan jalan rel kereta api dari Anyer hingga Panarukan. Jalan Daendeles yang ada di Tuban Jawa Timur yang menghubungkan arus lalulintas menuju Jawa Tengah hingga Jawa Barat. Tentu terowongan semacam itu melewati banyak bebukitan. Nyatanya dapat direalisasikan dan hingga sekarang dapat dimanfaatkan untuk keperluan banyak orang.

Pemerintah Provinsi Bali beberapa tahun belakangan ini juga mulai memanfaatkan lahan tidur yang kurang potensinya dimanfaatkan untuk membangun pengembangan pariwisata di Bali. Diantaranya pelebaran jalan. Pembukaan jalan baru yang menghubungkan Tabanan - Gilimanuk. Riskan, selama ini, jalan masih kurang standar sebagai jalan nasional/provinsi. Di daerah bukit Jimbaran banyak juga proyek pengembangan pariwisata Bali yang jelas kondisi tanah Jimbaran penuh ditumbuhi batu cadas, namun kini banyak disulap menjadi tempat tujuan wisata dunia yang mengagumkan. ……… bersambung. Imam Muhayat, Bali, 30 Oktober 2014.

[caption id="attachment_332148" align="aligncenter" width="560" caption="Foto: Cadas-cadas menjadi tempat yang sangat indah, dokumen pribadi"]

1414660690312190139
1414660690312190139
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun