Mohon tunggu...
Imam Mugi Lestari
Imam Mugi Lestari Mohon Tunggu... Guru - Pendidik Agama Islam

Imam Mugi. Saat ini, penulis aktif sebagai pendidik agama Islam di UPTD SDN 1 Rejasari. Bergabung dengan kompasiana.com sejak 29 April 2020. Kompasiana sebagai media sharing, berbagi, cerita, pengalaman serta hal lain yang bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Selamat Datang di Kompasiana

30 April 2020   00:10 Diperbarui: 30 April 2020   00:18 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imam Safi'i pernah berkata "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya". Tulisan pertama di Kompasiana ini sengaja saya awali dengan kalam dari Ulama Ahli Fiqih itu. Alasanya, begitu banyak manfaat yang akan kita dapat dengan menulis. Dalam tradisi islam selain membaca, menulis juga sangat dianjurkan. Kita dapat membaca karya-karya monumental dari ulama adalah melalui tulisannya.

Dalam tulisan ini saya ingin cerita awal mula saya menulis, bagi sebagian orang mungkin menulis menjadi pekerjaan yang membosankan dan menghabiskan waktu. Sebagian orang juga kadang lebih suka duduk berjam-jam untuk mengobrol atau berbicara dari pada meluangkan waktu setengah jam saja untuk menulis. Alasan lainya, mereka berpikir tentang topik apa yang akan mereka tulis? Atau setidaknya mereka berpikir tentang tema apa yang hendak ditulis?

Padahal, dengan menulis kelak mungkin tulisan kita akan di baca oleh orang lain, entah itu oleh teman, saudara atau mungkin oleh generasi kita selanjutnya. Serasi dengan pepatah " Jika ingin hidup abadi maka menulislah".

Kembali ke cerita awal saya menulis. Saat di jenjang Sekolah Dasar (SD) dulu, oleh bapak dan ibu guru kita pernah di beri tugas untuk mengarang sebuah tulisan. Biasanya tentang liburan semester, awal masuk biasanya ada tugas mengarang bertemakan liburan.

Selanjutnya, sejak itu saya sering menulis. Ya, walaupun kadang masih bingung sendiri apa yang mau di tulis. Masa SMA saya juga demikian, saya habiskan dengan menulis.

Pernah juga saat SMA, ketika masa putih abu-abu ini. Saya pernah tulis-tulisan dengan sesorang sampai menghabiskan beberapa buku agenda. Mungkin yang ini tidak perlu saya ceritakan panjang lebar. Kalau sekarang, tidak perlu lagi karna sudah ada banyak sosial media untuk berhubungan.

Selain itu, saat ngaji di pesanten. Saya sering kali menulis berbagai kitab yang tengah dikaji. hampir semua kitab yang saya pelajari untuk ngaji sorogan (setoran) selalu saya tulis. Menulisnya pun dengan mangsi (tinta China).

Tinta ini khusus digunakan oleh kaum sarungan untuk ngaji bandungan. Cara memakainya setiap akan menulis, ballpoint yang digunakan untuk menulis harus di celupkan ke mangsi tersebut. Butuh kesabaran, tetapi hasilnya tulisannya cukup maksimal dan tahan lama. Hingga saat ini, kitab yang saya tulis dulu masih ada dan tersimpan rapih. Tulisannya pun tidak luntur. Berbeda saat kita menggunakan ballpoint atau tinta biasa. Biasanya beberapa tahun saja tulisan yang  kita simpan sudah mulai luntur.

Saat ini, zaman sudah berubah. Media untuk menulis sudah beraneka ragam. Tidak terpaku dengan kertas dan pena. Dalam dunia maya banyak bermunculan platform yang menyediakan layanan tulis-menulis. Salah satu diantaranya adalah Kompasiana yang dikembangkan oleh Kompas Cyber Media sejak 2008 lalu.

Akhir dari tulisan singkat ini, saya berharap bisa tetap istiqomah dalam menulis. Sedikit sing penting istiqomah. Rasanya pepatah "Al-Istiqomatu khoirun min alfi karomah" sudah cukup memotivasi saya untuk giat menulis. 

Akhirnya "Selamat Datang di Kompasiana" dengan slogan barunya: "Beyond Blogging" (lebih dari sekedar ngeblog). Sebagai wadah bagi saya untuk terus menulis, menulis dan menulis. Cukup sekian.

Banjar, 6 Ramadhan 1441 H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun