Mohon tunggu...
Imam Mashudi Latif
Imam Mashudi Latif Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Darul Ulum Jombang

Menyukai bacaan-bacaan ringan untuk dikembangkan sebagai ide tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Komitmen dan Motivasi (Berkah Haul Dr. K.H. Musta'in Romly)

23 Januari 2025   10:42 Diperbarui: 23 Januari 2025   10:42 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ziarah dan doa bersama  di makam pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Darul 'Ulum (dokumen pribadi)

Kata haul berasal dari bahasa Arab, haul (حول) yang bisa berarti "masa setahun" atau "sekeliling". Di kalangan umat Islam Indonesia, haul juga merujuk pada peringatan tahunan atas kematian seseorang, biasanya tokoh yang dihormati. Acara yang biasanya diselenggarakan adalah doa bersama dan pengajian.

Kegiatan haul juga dilaksanakan rutin tiap tahun oleh Universitas Darul 'Ulum (Undar) Jombang. Perguruan tinggi tertua di Jombang ini mengadakan kegiatan haul untuk mengenang jasa-jasa pendirinya, yaitu Dr. K.H. Musta'in Romly (Kiai Musta'in). Beliau meninggal dunia pada 21 Januari 1985.

Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2025 Universitas Darul 'Ulum melaksanakan Haul ke-40 Dr. K.H. Musta'in Romly. Kegiatan dilaksanakan pada Selasa, 21 Januari 2025 (21 Rajab 1445). Kegiatan diawali dengan ziarah ke makam Kiai Musta'in di kompleks makam pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Darul 'Ulum, Peterongan, Jombang. Acara yang dilaksanakan di kompleks makam ini adalah doa bersama, yaitu amalan tahlil dipimpin oleh Dr. H. Muhtadi, M.H.I.

Ziarah dan doa bersama  di makam pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Darul 'Ulum (dokumen pribadi)
Ziarah dan doa bersama  di makam pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Darul 'Ulum (dokumen pribadi)

Setelah selesai acara ziarah, acara dilanjutkan di Aula Universitas Darul 'Ulum. Acara di aula juga diawali dengan doa bersama, yaitu istighatsah dipimpin oleh Drs. H. Shobirin, M.H.I.

Acara dilanjtukan dengan seremonial yang dipandu oleh Hj. Shofwatal Qolbiyah, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku pembawa acara. Setelah itu, dilantunkan ayat suci al-Qur'an oleh Moch. Lutfi Chakim., mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir Fakultas Agama Islam. Dia juga pernah beberapa kali berprestasi mewakili Universitas Darul 'Ulum dalam perlombaan antar-mahasiswa di beberapa perguruan tinggi.

Kegiatan haul di Aula Universitas Darul 'Ulum (dokumen pribadi)
Kegiatan haul di Aula Universitas Darul 'Ulum (dokumen pribadi)

Acara berikutnya adalah sambutan Rektor. Dalam sambutannya, Dr. H. Amir Maliki Abitolkha, M.Ag. menyatakan bahwa haul bermakna sederhana, yakni mengingat mati. Dengan mengingat mati, semua orang harus termotivasi agar mengisi hidupnya dengan amal atau kegiatan yang berguna. Sebagai warga kampus, setiap orang perlu menunjukkan komitmen melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan tupoksinya (tugas pokok dan fungsi). Disampaikan juga perlunya menjaga warisan Kiai Musta'in berupa Undar. Semua pihak harus rukun agar Undar bisa kembali berjaya.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas Darul 'Ulum, yaitu Dr. H. M. Mudjib Musta'in, S.H., M.Si. (Gus Mujib). Dalam sambutan singkatnya, Gus Mujib menyampaikan kata kiasan, "Keledai tidak pernah ikut pacuan kuda." Tidak banyak penjelasan yang disampaikan oleh beliau. Berdasarkan hasil penelusuran, kata kiasan tersebut bisa mengandung beberapa makna.

Dalam makna harfiah, ungkapan ini bisa berarti bahwa keledai secara fisik atau biologis memang tidak dirancang untuk berpartisipasi dalam pacuan kuda. Keledai berbeda dari kuda dalam hal kecepatan, stamina, dan tujuan penggunaannya. Ini mengandung pesan bahwa setiap makhluk memiliki peran dan kemampuan yang berbeda sesuai dengan kodratnya.

Dalam makna filosofis, ungkapan ini dapat digunakan sebagai metafora untuk menunjukkan bahwa tidak semua orang cocok atau layak untuk setiap situasi atau kompetisi. Kita sebaiknya mengenali kemampuan dan potensi diri sendiri, bukan memaksakan sesuatu yang berada di luar kapasitas kita. Sebagai contoh, seseorang yang tidak memiliki bakat dalam bidang seni mungkin tidak cocok untuk bersaing dalam kompetisi seni. Hal ini mengandung pesan untuk mengetahui batas dan kemampuan diri sebelum terlibat dalam sesuatu yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun