BPJS adalah program jaminan kesehatan dari pemerintan yang sangat membantu masyarakat untuk memperoleh jaminan kesehatan dengan biaya bulanan terjangkau. Sangat jauh murah dibandingkan asuransi kesehataaan swasta lainnya. BPJS ini menggunakan mekanisme rujukan dimana kita diminta untuk mendaftarkan diri di satu pelayanan kesehatan tingkat pertama. Jadi saat kita mengalami sakit, kita harus berobat di pelayanan kesehatan tingkat pertama yang kita pilih tadi. Jika tidak, maka kita tetap harus membayar atas biaya kesehatan tersebut. Itu menurut penjelasan yang saya tangkap dari petugas BPJS ketika saya mencetak kartu ku ketika bermigrasi dari ASKES ke BPJS.
Dari situlah saya mengalami sedikit masalah dengan sistim yang digunakan oleh BPJS. Saya adalah PNS di salah satu Kementerian Pusat, yang bisa dibilang hidup saya nomaden, dengan frekuensi perjalanan jauh yang lumayan sering. Saya bertugas di Kalimantan Barat, sementara alamat di kartu identitas di jawa tengah. Saya sudah mendaftarkan diri di dokter keluarga di Kalimantan. November 2014 kemarin kebetulan sepulang dari keperluan di Jakarta saya lanjutkan cuti beberapa hari dan pulang ke jawa tengah. Tepatnya di Kabupaten Demak.
Kesibukan dan wira-wiri lintas pulau memang kadang membuat kita lupa makan. Sehingga tipes ku kambuh. Saya pun langsung mendatangi mantan dokter keluarga saya ketika masih menggunakan ASKES atas orang tua (saya belum bekerja, dan askes didapat dari orangtua yang bekerja sebagai PNS). Petugas administrasi di tempat praktik tersebut memberitahukan kalau BPJS saya tidak bisa dipakai karena saya terdaftar di seorang dokter di Kalimantan. Sehingga saya harus membayar semua biaya berobat.
Alangkah baiknya jika BPJS kesehetan merubah kebijakannya sehingga memudahkan bagi orang nomaden seperti saya ketika suatu saat mengalami masalah kesehatan di tempat jauh. Atau membuat program sendiri khusus bagi orang seperti saya untuk bisa tetap mendapatkan tanggungan biaya untuk fasilitas kesehatan (dokter atau klinik yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan) dimanapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H