Dalam tulisan di artikel kali ini marilah kita sejenak membuka-buka referensi tentang penghulu dari semua malaikat, pemimpin malaikat dari semua malaikat, malaikat terkuat dari yang terkuat dan seorang malaikat yang mempunyai kedudukan sangat agung dan termulia dari semua malaikat, malaikat yang paling indah  dari yang paling indah "Jibril". Dialah Jibril Malaikat Agung yang pernah menemui dan memeluk tiga kali kepada junjungan kita manusia Agung Rosululloh Muhammad saw".
"Jibril" dialah pemimpin malaikat yang membawa serta ribuan malaikat turun dari langit di medan perang Badar untuk membantu Nabi Muhammad saw. Membantu untuk memenangkan perang tetapi tidak untuk menghancurkan apalagi melenyapkan musuh-musuhnya, dan hanya 70 kafirin saat itu yang terbunuh dari jumlah semula yang ribuan jumlahnya.
Dialah Jibril AS yang pernah mencongkel dengan satu sayapnya bumi kaum Luth seluas lima desa dan mengangkatnya tinggi-tinggi ke langit dan membalikannya sebagai adzab mereka. Berdasarkan literature-literatur Islam, malaikat Jibril ini disebutkan dalam beberapa ayat di dalam Al Qur'an diantaranya pada surat Al Baqarah 87, 97-9, QS Faatir 1, QS Al Ma'arij 4, QS An Nahl 102, Â QS Maryam 17, QS. At-Tahrim ayat 4, QS Najm 5, QS At Takwir 19, 23, QS Maryam 17.
Malikat Jibril nama seorang malaikat yang berkedudukan sangat tinggi dan paling mulia diantara segenap malaikat. Disamping sebagai pemimpin seluruh malaikat-malaikatnya Allah swt, julukan yang melekat padanya adalah Ruh al Amin, dan Ruh al Qudus. Nama yang selalu diingat oleh umat Islam khususnya dan oleh penganut agama-agama samawi pada umumnya terkait pengemban tugas yang demikian mulianya sebagai pembawa wahyu Illahi yang disampaikan kepada para Nabi.
Tugas malaikat Jibril bukan hanya sebagai penyampai wahyu kepada para Nabi saja, namun Jibril juga merupakan pelindung Rasulullah jika beliau mendapatkan masalah. Seperti dalam firman Allah sebagaimana berikut:
"Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula." [QS. At-Tahrim ayat 4].
ALLAH SWT menciptakan malaikat Jibril AS, dipilihlah wujud yang sangat indah dan elok paling rupawan serta dilengkapi dengan 600 sayap, masing-masing sepanjang jarak antara penjuru paling timur dengan penjuru paling barat, disempurnakan dengan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang dipenuhi dengan jamrut, dengan kekuatan yang dahsyat penuh mukzijat.
Begitu penciptaan selesai, berdirilah malaikat Jibril memandangi dirinya yang rupawan dan sangat indah itu, seraya ia berkata : "Ya ALLAH ya Tuhanku, adakah ENGKAU menciptakan makhluk yang lebih tampan dari pada diriku  ini?" ALLAH SWT menjawab :" Tidak "
Mendengar jawaban ALLAH seperti itu perasaan Jibril berbunga-bunga dan sebagai ungkapan rasa syukurnya yang mendalam ia mengerjakan shalat dua rakaat, tetapi tidak seperti shalat yang kaum muslimin sering lakukan. Shalat yang dilakukan Jibril sangat luarbiasa sekali. Sangat berbeda jauh dengan shalatnya para ustadz.
Dua raka'at yang kaum muslimin biasa lakukan dalam shalat subuh hanya menghabiskan paling banyak lima menit itupun dilakukan dengan pikiran yang melayang-layang. Â Jadi seberapa hebat shalat dua raka'at yang dilakukan oleh malaikat Jibril sebagai wujud syukur kepada Tuhannya yang telah menciptakan dirinya sedemikian indah dan sempurna itu.
'Jibril" dalam setiap raka'at shalatnya yang dilakukan memerlukan waktu selama 20.000 (duapuluh ribu) tahun, bayangkan, sangat luar biasa. Setelah selesai mengerjakan, ALLAH SWT berfirman padanya : " Hai Jibril, begitu bersungguh-sungguh engkau mengerjakan shalat. Demikian engkau telah lakukan penyembahan kepada-KU dengan penyembahan yang tiada bandingnya.
Tentu saja Jibril AS bertambah berbunga-bunga mendengar firman Allah sebagai jawaban atas pertanyaannya kepada Alloh SWT, iapun sangat menikmati dan menyimak terus apa yang difirmankan oleh Allah kepadanya, berikutnya.
Tetapi ketahuilah hai Jibril, bahwa pada akhir zaman nanti akan lahir Nabi Terhormat Yang Paling AKU Sayangi, dia bernama Muhammad. Dia memiliki umat yang lemah yang banyak melakukan dosa.
Sekiranya umat yang bergelimang dosa itu mau mengerjakan shalat dua rakaat, sekalipun shalatnya banyak kekurangan, waktunyapun tergesa-gesa dan tidak konsentrasi, maka demi kemulian dan keagungan-KU, sungguh shalat mereka itu lebih AKU sukai dari pada shalatmu ! Mengapa ? Karena shalat mereka berdasarkan perintah-KU, sedangkan shalatmu itu bukan berdasarkan perintah-KU ! "
Jibril : "Ya TUHANku lalu apakah balasan yang bakal ENGKAU berikan atas ibadah mereka ?"
ALLAH : "Balasan yang bakal AKU berikan adalah surga Ma'wa."
Mendengar kata "surga Ma'wa" sebagai balasan atau ganjaran kepada umat Islam yang mengerjakan perintah Allah SWT yang mengerjakan shalat dua rakaat, tentu saja malaikat Jibril menjadi sangat berkeinginan melihat seperti apa wujudnya "surga Ma'wa" itu.
Lalu, Jibril memohon izin kepada ALLAH agar diperkenankan melihatnya. Maka ALLAH-pun mengabulkan permohonan Jibril ini, sehingga dia segera berangkat menuju surga tersebut, dia bentangkan seluruh sayapnya lalu terbang untuk menempuh perjalanan menuju "Surga Ma'wa" .
Pada awalnya tetntu saja malaikat Jibril tidak mengetahui berapa jauh sesungguhnya jarak nya surga Ma'wa itu. Tetapi baru diketahui ketika setiap kali dia membuka sepasang sayapnya maka dia berhasil mencapai jarak sejauh 300.000 tahun perjalanan, tetapi belum juga tampak "surga Ma'wa.
(tahukah berapa jarak 300.000 tahun perjalanan yang dilakukan malaikat Jibril?  Baiklah mari kita hitung. Telah diketahui bahwa Malaikat Jibril adalah mahluk mulia yang dibuat dari nur atau cahaya, bahkan lebih tinggi dari cahaya. Oleh sebab itu bila menurut relavitas Eintein kecepatan bergerak atau terbang dari malaikat Jibril minimal sama dengan kecepatan cahaya. Atau c = 10^8 m.det^-1, maka jarak 300.000 tahun perjalanan Jibril = jarak 300.000 tahun cahaya atau  300.000 x 360 x 24 x 60 x 60 x 3 x 10^8 meter = 279936 x 10^13 km. Jarak ini jauh melampaui jarak terjauh bintang yang diketahui saat ini yang hanya mencapai maksimum 7000 tahun cahaya).
Begitu juga setiap menutupkan sayap padahal ia terbang selama tiga ratus ribu tahun serta memiliki sayap tiga ratus pasang sayap atau enam ratus buah. Namun sejauh itu ia belum berhasil mencapai tujuannya yaitu Surga Ma'wa.
Setelah merasa begitu letih Jibril-pun beristirahat disebuah pohon raksasa dia bersujud kepada ALLAH SWT seraya mengadu : " Ya ALLAH, apakah perjalanku telah sampai separuhnya, ataukah baru dua pertiga atau bahkan separuhnya ?
"ALLAH SWT berfirman kepadanya : " Hai Jibril walau pun kau mampu terbang tiga ratus ribu tahun dengan sayap-sayapmu yang sudah ada dan AKU tambah lagi enam ratus sayap, niscaya kamu tidak akan sampai kepada  sepersepuluh dari perpuluhan yang telah AKu-berikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan shalat dua raka'at yang mereka kerjakan!
Subhanallah, kedudukan Jibril yang demikian mulianya saja, masih belum mampu mencapai Surga Ma'wa, coba renungkan kaum muslimin alangkah bodohnya kalian jika masih banyak yang ngeyel tidak mau menjalankan sholat yang telah diperintahkan Alloh SWT kepada kita.
Kenyataannya di dunia ini diantara saudara-saudara kita masih banyak terlihat kaum muslimin yang tidak tahu diri, masih banyak yang meninggalkan logika akal sehatnya, berani-beraninya meninggalkan shalat. Padahal jika ia mengetahui tak dapat dilukiskan akan ada penyesalan luarbiasa sepanjang masa jika ia berani meninggalkan kewajiban yang diperintahkan langsung oleh Alloh SWT. Naudzubillahimindzalik....
Alangkah beruntungnya umat Muhammad yang istiqomah mengerjakan perintah sholat tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Â Demikian besar ganjaran yang diberikan Alloh SWT kepada kaum muslimin yang secara konsisten penuh dengan ketulusan mengerjakan perintah shalat. Sudah sangat wajar dan seharusnya demikian, ibadah yang kita lakukan sholat dan ibadah-ibadah yang lainnya, Â hanya ditujukan kepada-Alloh semata.
 Jakarta 13 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H