Tentu saja Jibril AS bertambah berbunga-bunga mendengar firman Allah sebagai jawaban atas pertanyaannya kepada Alloh SWT, iapun sangat menikmati dan menyimak terus apa yang difirmankan oleh Allah kepadanya, berikutnya.
Tetapi ketahuilah hai Jibril, bahwa pada akhir zaman nanti akan lahir Nabi Terhormat Yang Paling AKU Sayangi, dia bernama Muhammad. Dia memiliki umat yang lemah yang banyak melakukan dosa.
Sekiranya umat yang bergelimang dosa itu mau mengerjakan shalat dua rakaat, sekalipun shalatnya banyak kekurangan, waktunyapun tergesa-gesa dan tidak konsentrasi, maka demi kemulian dan keagungan-KU, sungguh shalat mereka itu lebih AKU sukai dari pada shalatmu ! Mengapa ? Karena shalat mereka berdasarkan perintah-KU, sedangkan shalatmu itu bukan berdasarkan perintah-KU ! "
Jibril : "Ya TUHANku lalu apakah balasan yang bakal ENGKAU berikan atas ibadah mereka ?"
ALLAH : "Balasan yang bakal AKU berikan adalah surga Ma'wa."
Mendengar kata "surga Ma'wa" sebagai balasan atau ganjaran kepada umat Islam yang mengerjakan perintah Allah SWT yang mengerjakan shalat dua rakaat, tentu saja malaikat Jibril menjadi sangat berkeinginan melihat seperti apa wujudnya "surga Ma'wa" itu.
Lalu, Jibril memohon izin kepada ALLAH agar diperkenankan melihatnya. Maka ALLAH-pun mengabulkan permohonan Jibril ini, sehingga dia segera berangkat menuju surga tersebut, dia bentangkan seluruh sayapnya lalu terbang untuk menempuh perjalanan menuju "Surga Ma'wa" .
Pada awalnya tetntu saja malaikat Jibril tidak mengetahui berapa jauh sesungguhnya jarak nya surga Ma'wa itu. Tetapi baru diketahui ketika setiap kali dia membuka sepasang sayapnya maka dia berhasil mencapai jarak sejauh 300.000 tahun perjalanan, tetapi belum juga tampak "surga Ma'wa.
(tahukah berapa jarak 300.000 tahun perjalanan yang dilakukan malaikat Jibril?  Baiklah mari kita hitung. Telah diketahui bahwa Malaikat Jibril adalah mahluk mulia yang dibuat dari nur atau cahaya, bahkan lebih tinggi dari cahaya. Oleh sebab itu bila menurut relavitas Eintein kecepatan bergerak atau terbang dari malaikat Jibril minimal sama dengan kecepatan cahaya. Atau c = 10^8 m.det^-1, maka jarak 300.000 tahun perjalanan Jibril = jarak 300.000 tahun cahaya atau  300.000 x 360 x 24 x 60 x 60 x 3 x 10^8 meter = 279936 x 10^13 km. Jarak ini jauh melampaui jarak terjauh bintang yang diketahui saat ini yang hanya mencapai maksimum 7000 tahun cahaya).
Begitu juga setiap menutupkan sayap padahal ia terbang selama tiga ratus ribu tahun serta memiliki sayap tiga ratus pasang sayap atau enam ratus buah. Namun sejauh itu ia belum berhasil mencapai tujuannya yaitu Surga Ma'wa.
Setelah merasa begitu letih Jibril-pun beristirahat disebuah pohon raksasa dia bersujud kepada ALLAH SWT seraya mengadu : " Ya ALLAH, apakah perjalanku telah sampai separuhnya, ataukah baru dua pertiga atau bahkan separuhnya ?