Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyikapi Musibah

6 Oktober 2017   17:56 Diperbarui: 6 Oktober 2017   18:41 2582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-2. Kedua azab yang mempunyai arti musibah sebagaimana yang disebutkan diatas. Diketahui bahwa umat nabi Muhammad saw di dunia ini ada yang percaya, taat, dan ada yang tidak percaya, ada yang menentang, mereka dikenal dengan sebutan “ummatud ijabah” dan “ummatud da’wah”.

Umat nabi Muhammad saw tidak lagi dikenakan azab yang membinasakan. yang ada adalah azab dengan pengertian musibah. Mengapa demikian, hikmahnya adalah umat terdahulu dibinasakan oleh Allah swt karena akan dijadikan suri tauladan menjadi i’tibar bagi umat-umat yang akan datang kemudian.

Sedangkan umat nabi Muhammad adalah umat terakhir, jadi tidak ada umat yang menjadi itibar untuk umat berikutnya. Oleh sebab itu umat nabi Muhammad tidak lagi diazab dengan azab azabul istishol tetapi dengan pengertian musibah saja.

Lalu untuk apa Allah menurunkan musibah kepada kita sehingga dengan pemahaman kita sebagai kaum muslimin tidak lagi merasa sedih yang berlarut-larut, apalagi sampai berputus asa. Namun sebaliknya dengan adanya musibah itu akan menjadikan ketaqwaan kita kepada allah swt semakin bertambah.

Ada beberapa fungsi atau himah dari allah swt yang diberikan kepada kita.,

Pertama, sebagai penguji iman, sebagai contoh, ketika umat islam pada periode pertama hijrah dari mekah ke madinah mereka suidah berimana, mereka diperintahkan Allah swt untuk berhijrah. Ditengah perjalanan mereka dihadang oleh orang kafir hendak dibunuh, bahkan sebagia dari mereka terbunuh.

Mengalami hal yang demikian itu sebagian umat islam ada yang merasa kesal: “kami sudah beriman masih juga dibunuh oleh orang-orang kafir” seolah-olah mau berdemo kepada allah swt, akhirnya turunlah surah Al Ankabut 1-3

“Alif Laam Miim”.  Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan kami telah beriman sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang sebelum mereka. Maka sesungguhnya Allah swt mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Keduauntuk meningkatkan derajat seseorang: ada sebuah pertanyaan dari seorang sahabat nabi bernama Saad bin abi Waqosh kepada rasulullah saw: “ya rasulullah ayuuhannaasi asaddu balaan fid dunnya”? wahai rasulullah manusia mana yang paling pedih ujiannya di dunia?

Rasulullah menjawab: “Al Anbiya stummas sholihun stumal amtsal wal amtsal” yang paling pedih ujiannya di dunia adalah para nabi kemudian para solihin kemudian para ulama dan kemudian orang-orang yang mirip dengan ulama. Ini artinya semakin tinggi kualitas keimanan seseorang semakin tinggi pula tingkat ujian hidupnya.

Kita lihat misalnya Nabi Adam AS, ketika masih pengantin baru dipisah oleh Allah swt m nabi yunus as harus dimakan ikan, nabi musa ketika masih bayi dibuang ke sungai kemudian ditemukan oleh keluarga fir’aun, Nabi Yusuf diceburkan kedalam sumur, Nabi Muhammad mendapat terror, umat islam hijrah ke Habasyiah sampai dua kali, Nabi Muhammad hijrah ke Thaif dilempari batu sampai berdarah-darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun