Maka membanjirlah cuitan-cuitan tak rasional di medsos yang ditujukan kepada Jenderal Gatot tetapi sesungguhnya sasaran utamanya adalah Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi, agar memecat Jenderal Gatot. Â Ada juga yang menyarankan agar Panglima segera diganti, dst.
Tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila kemauan isu di amini oleh Presiden. Lebih parah lagi bila kehendak para hater , dilaksanakan oleh Presiden Jopkowi. Bisa dipastikan Jokowi drop kontan!
Lantas apa yang dilakukan Presiden Jokowi terkait hal tersebut diatas. Apakah Jokowi menegor Panglima, apakah Jokowi memecat Panglima Gatot. Jawabannya adalah "tidak sama sekali" bahkan Jokowi mendukungnya dan memujinya.
Demikian Presiden menjelaskannya kepada jonru, Presiden Jokowi mendukung apa yang dibacakan oleh Panglima Gatot Nurmantyo. Karena dalam puisi "Tapi Bukan Kami yang Punya" isinya bila ditafsirkan sangat mirip dengan ajaran Bungkarno Trisakti. Panglima TNI Jenderal Gatot telah mengingatkan kepada kita agar mau menghayati dan melaksanakan ajaran Bungkarno tentang Trisakti. Artinya secara tersamar Panglima mengajak seluruh rakyat Indonesia agar mendukung Jokowi di Pemilu Preesiden 2019.
Trisakti mengajarkan kepada kita, tentang anti neokolonialisme-neoimperialisme ajaran Bung Karno. Arti penting Trisakti Berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam Kebudayaan. Itulah inti yang dikehendaki oleh Puisi "Tapi Bukan Kami yang Punya" yang dibacakan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Sekali lagi para hater, jonru tak bermoral, pewaris pemerintah diktator orde baru kecewa berat gagal lagi dan gagal lagi.
Berikut yang keempat,
Pernyataan Panglima TNI terkait pemesan 5.000 senjata api di luar istitusi militer tidak bisa dianggap sepele atau hanya masalah miskomunikasi antara TNI, BIN, Polri termasuk dengan Menhankam. Bagaimana sikap dan  cara penyelesaiannya yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.
Lagi --lagi dengan cara yang sangat sederhana Presiden Jokowi meluruskan apa yang pernah disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait pemesan 5.000 senjata api di luar istitusi militer. Presiden Joko Widodo memang benar seorang pemimpin ulung ahli siasat dan strategi.
Dalam persoalan yang dianggap oleh masyarakat sebagai masalah yang sangat rumit dan berbahaya, ternyata sungguh sangat sederhana cara penyelesaiannya oleh Presiden cukup disentuh, setelah itu. Selesai.
Agar masyarakat luas mengetahuinya, Diadakan pertemuan dengan Panglima TNI dimalam hari di Lanud Halim Perdanakusuma, kemudian datang penjelasan dari Panglima , setelah itu selesai klir.