Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Arti Penting Saunesia (Saudi-Indonesia)

1 Maret 2017   22:15 Diperbarui: 2 Maret 2017   18:00 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dok. Agus Suparto/fotografer Istana Kepresidenan Bogor -

Pihak Kerajaan Saudi melihat kunjungan ke Indonesia dinyatakan dalam bahasa mereka sebagai “Mega Kunjungan Yang Mempunyai Makna Kesejarahan Karena mereka menganggap Indonesia adalah saudaranya, dan kedua negara mempunyai posisi penting dan strategis, Saudi sebagai terbesar di kawasan Timur tengah dan demikian Indonesia terbesar di kawasan Asia Tenggara dan menempati posisi paling strategis di kawasan Asia Pasifik. Arab Saudi melihat sangat penting untuk membuat poros Saudi Arabia – Indonesia menjadi : POROS SAUNESIA”

“POROS SAUNESIA”sesungguhnyasebuah jargon yang bisa diartikan sebagai: Dari sini Kita Akan Memulai Dan Dari Sini Kita Akan Merobah Menuju Penguatan Diplomasi Berkarakter SAUDI INDONESIA Dalam Semua Sisi. Penyelesaiannya pun luar biasa diluar kebiasaan pembuatan MOU lazimnya yang membutuhkan waktu lama dan bertele-tele. Implementasinya disusun dalam MOUyang segera diselesaikan secepat-cepatnya karena kemaslahatannya tinggi untuk kepentingan kedua bangsa dan segera ditandatangani oleh Arab Saudi dan Indonesia. Hal-hal yang pasti akan ditandatangani terkait MOU oleh kedua negara a.l:

Kemitraan Strategis (Joint Commission Forum), Kerja Sama Kebudayaan, (Culture Cooperation) Pemberantasan Tindak Kejahatan (MOU on Combatting Crimes), Mou Kelautan & Hasil-Hasil Perikanan (Marine Affairs &Fisheries Cooperation), Kontribusi Saudi Fund Untuk Pembiayaan Proyek Proyek (Saudi Fund Contribution On Financing Projects), MOU menebarkan Islam Moderat (Tawasuth) (Promoting Merits & Moderation of Islam &Combatting Extremist), MOU Bidang Kesehatan (MOU Cooperation in the Field of Health), MOU Pelayanan Udara (The Aeronautical Authorities. 

Dapat dipastikan kurang lebih ada 11 MOU yang ditandatangani oleh SAUDI dan INDONESIA setelah nyata-nyata kedua negara menjalin kemitraan diplomatik strategis dalam POROS SAUNESIA. Dengan nilai Investasi US $ 25 Milyard posisi Arab Saudi yang semula hanya menempati urutan ke 57 investasi asing di Indonesia, kini melambung tinggi di posisi puncak sebagai negara terbesar investasi di Indonesia jauh mengalahkan posisi Singapura US$ 2,9 miliar, Jepang US$ 1,6 miliar, Hongkong US$ 500 juta, China US$ 500 juta, maupun Belanda US$ 300 juta .

Demikian pentingnya makna strategis POROS SAUNESIA Poros Saudi-Indonesia yang dimotori oleh Presiden Jokowidodo bersama King Salman bin Abdulaziz al-Saud, dan bagi bangsa Indonesia khususnya kaum muslimin apapun mazhabnya makna strategis POROSSAUNESIA sangat sesuai dengan amanat konstitusi Republik Indonesia. Cita bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan konstitusi Indonesia telah ditunaikan dengan baik  oleh Presiden RI ke 7 Joko widodo. 

Presiden Jokowi yang sering mendapat cibiran luar biasa, ternyata merupakan pribadi seorang pemimpin yang berkarakter tidak menyombongkan diri dengan sikap ketegasan, kecerdasan serta kerendahan hatinya mampu melunturkan Raja Arab Saudi yang selama 47 tahun hampir-hampir saja melupakan saudaranya seiman. Dan jangan lupa kini yang mudah terbaca makna strategis POROS SAUNESIA dari halaman pertama adalah menempatkan posisi Arab Saudi menjadi sahabat dan saudara nomor satu dan mampu mengalahkan negara – negara berhaluan kiri  maupun ektrim kanan yang cenderung menjadi ancaman  stabilitas khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Kompasiana, 1 Maret 2017/Imam Kodri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun