Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik featured

Menyoroti 1 Tahun Kinerja Jokowi dan Saran SBY

25 Oktober 2015   21:26 Diperbarui: 19 Oktober 2016   14:41 2613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Faktor Internal kedua, Jokowi dalam pemerintahannya, dapat dukungan Megawati/PDIP dan KIH tetapi kurang Total Football, karena ia hanyalah sebatas Petugas Partai.

Sukses Jokowi karena diusung KIH sehingga menjadi wajar jika Jokowi memperhatikan atau melakukan deal-deal politik terutama kepada tiga serangkai, Megawati, Surya Paloh dan para Ketua Umum Partai di KIH. Jokowi tidak akan mungkin dapat mengabaikan begitu saja semua kebijakan politik Mega apalagi mengatasnamakan PDIP. Demikian pula Terhadap Surya Paloh dan tokoh-tokoh lainnya dalam Koalisi Indonesia Hebat.

Bahkan kritik pedas kepada diri Presiden Jokowi dari kader partai pendukungnya Rieke DP, Effendi Simbolon hanya akan dianggap sebagai penyemangat. Demikian bebasnya Effendi berbicara secara terbuka bahwa “inilah kelahiran presiden prematur kita, yang belum cukup menguasai permasalahan nasional apalagi geo politik internasional”. “Kebijakan yang dibuat Joko Widodo terhadap sumber energi sangat bernuansa Neo Liberal ditambah oknum-oknum PDIP yang berjiwa Neolib dan pragmatis yang mendorongnya.

Jika ditelusuri hambatan kinerja ekonomi pemerintahan Jokowi disebabkan oleh orang-orang yang semula menjadi pendukung Jokowi sendiri, termasuk didalamnya PDIP. Jokowi sangat memahami hal itu. Maka dengan pengalamannya sebagai birokrat dan pengusaha sukses, Jokowi berani mengangkat ahli-ahli “berkualitas satu” semua dari luar PDIP dan partai pendukungnya. Seperti halnya Rizal Ramli, Darmin Nasution dan lainnya.

Faktor Eksternal yang membuat pemerintahan Jokowi mengalami hambatan dalam bidang ekonomi, adalah:

Adanya pengaruh Ekonomi Global yang melambat. Pengaruhnya terhadap ekonomi Indonesia sangat terasa sehingga terjadi keterpurukan rupiah. Hanya dalam waktu relatif singkat nilai rupiah sampai tembus batas psikologis. Sedikit lagi dapat membuat kepanikan nasional. Kondisi ekonomi global yang mengalami perlambatan karena adanya kebijalan pemerintah China mendevaluasikan nilai yuan, dan kebijakan Bank Sentral Amerika yang menaikan suku bunga.

Dalam kondisi demikian Jokowi tetap yakin dengan prinsip bekerja, bekerja, bekerja, mandiri tidak bergantung Asing. Kalaupun pernah mendapat kunjungan tokoh dunia spekulan dan pialang keuangan George Soros, dan kunjungan Direktur IMF Christine Lagarde, Jokowi tetap pada prinsipnya tidak menghutang dan tidak meminta konsultasi kepada pialang keuangan sipapun dia.

Jokowi sangat mengharapkan dukungan dari ahli-ahli dalam negeri, putra-putra asli Indonesia, agar memberikan sumbangsihnya dalam bentuk apapun setidaknya saran atau kritik yang membangun, yang penting untuk kesejahteraan dan kemakmuran Indonesia.

Akan tetapi sangat disayangkan hanya sedikit tokoh Indonesia yang mau menymbangkan saran dan pikirannya untuk Presiden Jokowi terkait perbaikan ekonomi Indonesia.

Hanya Presiden RI ke 6 SBY, dan para pengikutnya yang ikut berpartisipasi aktif membantu mencari solusi kepada Presiden Jokowidodo.

Saran dan Dukungan SBY dan Pecinta Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun