[caption caption="Luhut Pandjaitan, Rizal Ramli dan Darmin Nasution (Beritasatu.com)"][/caption]Luhut Pandjaitan, Rizal Ramli dan Darmin Nasution (Beritasatu.com)
Menurut MenKoPolHukam Luhut Panjaitan, Menteri Rizal Ramli adalah seorang yang cerdas, dalam mengawali pelaksanaan tugasnya diselingi dengan kinerjanya yang sedikit genit, tetapi smart. He’s smart dan banyak inisiatif, ujar Luhut. Tetapi yang penting kehadiran seorang Rizal Ramli di Kabinet Kerja Jokowi-JK menurut Luhut sangat bagus.
Dalam bentuk koordinasi internal yang sangat serasi antara Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman, Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro bekerja sama dengan Gubernur Bank Sentral Agus D.W. Martowardojo telah membawa perubahan lebih baik dalam menghadapi tantangan perekonomian global.
Terbukti hasilnya cukup bagus dalam menyelesaikan persoalan ekonomi Indonesia yang sedang dilanda kelesuan, dalam beberapa pekan terakhir, secara berangsur mulai menunjukan tanda-tanda kemajuan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik hampir mencapai 2,5 persen atau lebih tinggi dari rata-rata negara di Asia Tenggara yang hanya dua persen,” ungkapnya. (Berita Satu.com).
Disisi lain Rizal Ramli berani melakukan gebragan, di antaranya pembenahan di proyek-proyek kelistrikan 35.000 MW dan Kasus Dwelling time yang sedang melanda Pelindo II. Apa yang di katakan Luhut tentang RR banyak benarnya. Buktinya, setelah melakukan kajian mendalam tentang masalah-masalah yang menghambat waktu bongkar muat di Pelindo II, hanya dalam beberapa pekan mengamati kinerja Pelindo II, RR langgsung menggebrag.
Pertama, melakukan pembongkaran beton yang menghalangi jalur atau rel kereta di Pelabuhan Tanjung Priok. Sehingga rel kereta dapat difungsikan sebagaimana mestinya, kemacetan serta waktu bongkar muat (dwelling time) akan berkurang.
Jalur rel kereta yang dibuat Belanda, masuk ke dalam area "loading-unloading" barang di dalam pelabuhan, tujuannya adalah efisiensi. Tetapi pada zaman republik ini RJ Lino menutupnya dengan beton, sehingga terjadi ineffisiensi, demikian menurut analisa RR.
Kedua, RR telah mengutamakan kepentingan Negara diatas kepentingan sekelompok atau segolongan. Yaitu dengan membongkar beton penutup jalur rel, secara prinsip merugikan Pelindo II, akan tetapi hakekatnya adalah untuk kepentingan dan keuntungan Indonesia.
Bila Pelindo II secara finansial dirugikan Rp 1 triliun pertahun, tetapi kerugian yang lebih besar yang harus ditanggung Indonesia Rp 650 triliun pertahun, bila masalah dwelling time tidak dapat diselesaikan. Oleh sebab itu faktor-faktor penyebab dari lamanya barang yang tersimpan di pelabuhan tersebut harus dipotong.
RR akan memotong dwelling time yang semula 7-8 hari akan menjadi dua setengah hari. Salah satu langkahnya adalah dengan membongkar beton rel KA Pelindo II untuk memotong jalur pedagang lapak Pelindo II yang sangat merugikan Indonesia karena sumber “dwelling time”. (Okezone)
RR memberikan penyadaran kepada Pelindo II dan semua yang terlibat didalamnya terhadap kelancaran dwelling time. Jika urusan ekspor impor di pelabuhan tersebut berjalan lambat, maka biaya operasionalnya menjadi tinggi dan yang untung adalah Pelindo II, Tetapi yang rugi adalah Indonesia.
Paradigmanya yang salah harus dirombak. Yang untung harus Indonesia, RJ Lino rugi tidak menjadi masalah, bahkan dipersilahkan menelpon kemana saja yang dia maui, kata Rizal.
Karena proses inap barang akan menjadi lebih lama sehingga membuat waktu inap barang saat bongkar muat di pelabuhan (dwelling time) menjadi semakin lama, dan pada gilirannya Indonesia mengalami kerugian ratusan triliun. Oleh sebab itu langkah RR sangat tepat menurut Luhut , RR penuh inisiatip dan sangat “Smart”, harus didukung, Polri, SP Pelindo dan Parlemen serta semuanya mendukung.
Dukungan SP Pelindo II, Parlemen kepada RR
Atas gebragan RR, SP Pelindo II dan Parlemen memberikan dukungannya secara penuh. Langkah RR dinilai sejalan dengan SP Pelindo yang menginginkan reformasi total terhadap manajemen Pelindo II yang sudah sejak lama ditengarai banyak melakukan kesalahan-kesalahan manajemen dan keuangan yang dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo II RJ Lino.
Penolakan dari Serikat Pekerja Pelindo II terhadap RJ Lino selain sudah tidak ada kecocokan dengan sang Dirut, alasan- alasan lainnnya adalah:
Pertama, RJ Lino itu arogan. Mau memecat karyawan semaunya sendiri tanpa mengikuti prosedur dan peraturan yang berlaku di undang-undang. Arogansinya tinggi," ungkap Kirnoto saat dihubungi Liputan6.com.
Kedua, sejumlah dugaaan pelanggaran hukum yang dilakukan Lino selama menjabat sebagai Direktur Utama Pelindo II.
Ketiga, ada juga kasus penyelewengan uang yang diduga melibatkan Lino sebagai pelakunya, Ada dugaan pengadaan alat yang tidak sesuai aturan dan penyelewengan harga barang, pengadaan 10 mobile Crane yang merugikan keuangan negara Rp 50 miliar, dugaan pelanggaran pengadaan tiga unit DCC (dry cargo container) seharga US$ 3,11 juta," tuturnya.
Keempat, Adanya kontrak kerjasama dengan sejumlah perusahaan konsultasi asing yang penuh KKN, bernilai hingga ratusan miliar rupiah. Bahkan untuk perusahaan konsultasi lokal, nilai kontraknya bisa mencapai US$ 25 ribu per bulan.
Kelima, "Banyak orang asing di Pelindo II, di kontrak dengan beberapa perusahaan konsultasi asing itu bisa sampai sekitar Rp 328 miliar," jelas dia.
Untuk itu, gebragan Rizal Ramli yang akan menggunakan jurus garuda ngepret , membongkar beton Lino, segera datang banjir dukungan bukan hanya dari SP Pelindo II tetapi yang paling penting adalah Parlemen bahkan akan membentuk Pansus Pelindo II.
Dukungan Parlemen kepada Rizal Ramli adalah dukungan dari Partai kepada Jokowi, merupakan dukungan politik dari legislatif terhadap eksekutif, terutama dalam upaya eksekutif atau pemerintahannya Jokowi membabat segala tindak pidana korupsi, seperti halnya yang sedang digelorakan oleh Menko Kemaritiman RR dalam kasus Pelindo II.
Harus diakui pemerintahan Jokowi-JK, pada perkembangan selanjutnya menunjukan kerjasamanya yang semakin baik dengan parlemen, tidak satupun kebijakan Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahannya yang mendapat penolakan dari DPR. DPR kini merupakan partner yang positip dan dinamis, apalagi setelah Fraksi PAN bergabung dengan pemerintahannya Jokowi.
Boleh dikatakan kekuatan dukungan kepada Jokowi dari koalisi partai poltik sudah mengalami pergeseran besar. Kekuatan mayoritas di parlemen tidak diragukan lagi ada bersama dengan Pemerintahan Jokowi – Jk. KIH sudah jelas posisinya, dan KMP secara matematik 70 persen ada di Jokowi sedang sisanya, mengambang.
Rupanya Rizal Ramli, Darmin Nasution, Luhut Panjaitan, ternyata telah membawa suasana baru di kabinet Jokowi–JK, entah karena kegenitannya atau karena kreatif dan kecerdasannya RR, sehingga dukungan mengalir dan membanjir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H