Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Polri Pamer Kekuasaan balas dendam dari KPK sampai KY, Siapa dibalik Kekuasaan itu?

25 Juli 2015   21:42 Diperbarui: 25 Juli 2015   21:42 2248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan tetapi dibalik ketidak berdayaan Polri, Bareskrim, tersimpan perasaan kuat percaya diri dan mendatangkan ketenteraman. Selagi masih ada ketaatan terhadap “kekuatan yang ada diatas sana”. itu. Oleh sebab itu apapun bentuk hujatan, makian, bahkan ancaman, yang akan membuat mereka jatuh atau terkena mosi ketidak percayaan dari publik, semua tidak mereka khawatirkan, karena pedoman utamanya adalah kepatuhan kepada “kekuatan yang ada diatas sana”. Misalnya saja Menanggapi desakan masif dari masyarakat agar Kabareskrim dicopot. Termasuk juga dari Prof. Syafii Maarif sebelumnya meminta ketegasan Presiden atas kriminalisasi terhadap dua komisioner KY, yaitu Suparman Marzuki dan Taufiqurrohman Syahuri, ketegasan Presiden yang diminta Ma’arif adalah mengganti Kabareskrim Budi Waseso.

Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti dengan entengnya menolak. Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso juga membalas dengan berkomentar soal pernyataan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif agar Presiden Joko Widodo melalui Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti mengganti Kabareskrim. Budi Waseso malah balik mempertanyakan kapasitas Syafii. Apa kapasitasnya beliau? Enggak usahlah berkomentar dan mencampuri penegakan hukum kalau dia tidak mengerti penegakan hukum itu sendiri.

Mereka bertiga seolah-olah sedang menampilkan sosok yang paling mengerti dan berkuasa dalam soal penegakan hukum, dan Polri sebagai penegak hukum harus mentuntaskan secara hukum tanpa kecuali termasuk kepada pimpinan komisioner KY. Oleh sebab itu kasus KY karena berdasarkan laporan masyarakat maka Polri wajib menindaklanjuti. Walaupun untuk itu Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Polisi Budi Waseso mendapat kritikan dan diusulkan dari banyak pihak untuk dicopot sebagai Kabareskrim.

Keberanian Budi Waseso bersikap kekeh terkesan kenekatannya melawan Presiden dan berani melawan arus publik karena adanya kekuatan besar yang melindunginya. Masyarakat sudah dapat membacanya dibelakang itu adalah kekuatan dibalik kepentingan 3 B yang mendapat dukungan secara politik yaitu dari “kekuatan yang ada diatas sana”.Lalu siapakah sesungguhnya “Kekuatan yanag ada diatas sana” itu, apakah ia seorang manusia lumrah atau manusia biasa saja, apakah seorang politisi, apakah seorang pengusaha kaya, apakah seorang Militer, atau dia seorang perempuan yang masih ada darah keturunan trah pemimpin besar revolusi, yang jelas hanya 3B dan Jokowi saja yang tahu akan jawaban tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun