Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok, 8 Perubahan; Bang Ali dan Bang Yos ,1 Perubahan

21 Juli 2015   14:37 Diperbarui: 21 Juli 2015   14:44 9208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="(Foto: Okezone)"][/caption]Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Okezone)

Sepanjang sejarah Jakarta, ada beberapa gubernur yang berani membuat berbagai kebijakan yang kontroversial dan akhirnya bermanfaat bagi masyarakat. Menurut pengamat perkotaan Nirwono Joga, tipe pemimpin seperti itu butuh keberanian dan nyali besar seperti yang dimiliki oleh tiga gubernur DKI, yaitu Ali Sadikin, Sutiyoso, dan Basuki Tjahaja Purnama. Disebutkan juga oleh Niwono Yoga bahwa "Ada benang merah dari Bang Ali, Bang Yos (Sutiyoso), dan Ahok (sapaan Basuki). Yaitu sama-sama membereskan masalah yang sebenarnya sensitif. Seperti Bang Ali yang melegalkan perjudian untuk meningkatkan pendapatan daerah, Bang Yos yang menutup prostitusi puluhan tahun yang sekarang jadi Islamic Center, lalu Ahok dengan reformasi birokrasinya. Kompas.com, Senin (20/7/2015).

Namun dari jumlah pencapaian dan kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh tiga orang Gubernur DKI seperti yang disebutkan diatas tadi, sebenarnya AHok masih lebih unggul jika dibandingkan dengan Bang Ali apalagi terhadap Bang Yos. Memang benar Ahok ciri khasnya adalah kata-katanya keras, tanpa tedeng aling-aling. Akan tetapi keras dalam memegang prinsip, yakni prinsip kejujuran, selain itu keberaniannya Ahok yang jauh diatas rata-rata orang yang berani.

Karena keberaniannya AHok, disertai dengan keberanian mengambil risiko, termasuk resiko akan keselamatan jiwanya bahkan anak dan keluarganya. Masyarakat juga sering disajikan oleh tampilan Ahok yang sangat berbeda dari semua Gubernur DKI yang pernah ada dinegeri ini. Sifat itu adalah tidak ada kompromi, dan sangat kental dengan kenekadannya.

Ali Sadikin maupun Bang Yos bagi AHok memang gurunya DKI tetapi kenekadan mereka berdua masih kalah kuat dengan AHok, soal nyali secara psikologis pastilah Bang Ali dan Bang Yos masih dibawah Ahok karena keberanian beliau-beliau itu dilandasi latar belakang militer dan sedikit banyak ada bekingan TNI.

Dengan kata lain Bang Ali maupun Bang Yos keberaniannya karena masih ada naungan TNI, sebab dimasa Bang Ali dan Bang Yos seorang mantan militer masih dianggap militer aktif, ikatannya lahir dan batinnya masih sangat kuat.

Sedangkan Ahok sama sekali tidak ada naungan apapun, kecuali naungan atas kepercayaannya menjalankan kewajibannya sebagai seorang pemimpin yang dipilih rakyat. Ahok adalah sipil murni seorang pengusaha sukses yang jujur berjuang dari nol. Ahok pun tidak terkait dengan partai politik manapun juga, Ahok itu sekarang independen.

Jika dilihat dari gebragan-gebragannya selama ini jelas Ahok nyalinya lebih hebat dari siapapun juga termasuk Bang Ali maupun Sutiyoso.

Misalnya saja soal transparansi, tidak ada satupun Gubernur di DKI ini selama puluhan tahun yang berani transparan, sebab siapapun yang menjadi pemimpin DKI akan dianggap musuh oleh banyak manusia DKI yang berjiwa binatang seperti disebutkan oleh Bang Yos, bahwa DKI isinya binatang buas. "Jakarta itu kan ibarat belantara gitu ya, isinya itu binatang buas semua. Jadi saya pesan, Gubernur sama Wagub lebih buas dibanding binatang-binatangnya," kata Sutiyoso. BEKASI, KOMPAS.com

Sejak AHok berprofesi sebagai birokrat, terbukti survive dan berprestasi di Bangka Belitung dan sekarang berani mengambil resiko berat di DKI yaitu transparansi, dan dengan kenekadannya mampu membongkar kasus penggelapan uang rakyat yang jumlahnya trilyunan, orang menyebutnya sebagai anggaran siluman.

Dengan kenekadannya itu Ahok sendirian melawan para Mafia, politisi, DPRD, melawan preman, melawan partai politik, melawan tatanan dan aturan hukum rimba yang dibuat puluhan tahun di DKI Jakarta, sudah ada sejak Bang Ali, maupun Bang Yos yang jelas disaat mereka berdua berkuasa di DKI, tidak mampu memberantasnya.

Bukankah kesemrawutan sistem birokrasi, tata guna lahan, lalu-lintas, transportasi, banjir , tataruang & perumahan yang sekarang ini adalah warisan pemerintahan sebelum Ahok yang sudah mengakar dan karatan parah, sehingga sulit dan terlalu sulit untuk direhabilitasi.

Jika melihat kiprah dan gebragan AHok mengurus Jakarta yang penuh dengan ribuan permasalahan sepertinya ia kerja sendirian, untungnya masih ada pemerintah pusat Bapak Jokowi yang masih melindungi Ahok dari gempuran gangguan manusia-manusia preman politik, preman pengusaha, preman birokrat, preman jalanan, preman pasar dan masih banyak lagi preman.

AHok masih kuat, tegar, istikomah masih besemangat memikirkan warga jakarta sekolahnya gratis, berobat gratis, perumahan nyicil, mereka yang terkena bongkaran pemukiman liar disediakan Ahok rusunawa.

Soal banjir , macet, sampah, preman, PKL, siapa sih yang mampu membereskan dalam waktu singkat, permasalah yang tidak dapat dfiatasi oleh gubernur DKI yang manapun juga sejak zaman Ali Sadikin palagi jamannya Bang Yos, yang sudah menggunung dari puluhan tahun, namun demikian AHok tetap melakukan penanganan secara profesional.

Bukan secara kebetulan DKI mendapat seorang pemimpin yang berani mati seperti Ahok, tetapi semuanya itu adalah sudah menjadi kemauan masyarakat Jakarta yang sangat mengidamkan mendapat seorang pemimpin DKI yang jujur, berani nekat senekad Ahok. Tidak mencari kekayaan untuk dirinya, keluarganya, maupun orang lain atau kelompok tertentu.

Setiap manusia pasti ada kekuarangannnya dan kelebihannya

Ahok adalah manusia biasa, pasti banyak ada kekurangannya, sifat yang meledak-ledak dari A Hok bukan datang dan pergi tanpa alasan, semuanya itu bisa dikurangi asalkan ada kerja sama dan saling mengisi kekurangan masing-masing pihak yang berkepentingan.

Misalnya antara AHok dengan DPRD bukan malah saling menghujat, jangan dikira masyarakat hanya menilai terhadap Ahok saja masalah kepemimpinannya di DKI yang terkesan sering marah-marah dan tidak santun, akan tetapi lebih parah lagi masyarakat justru sudah tidak ada kepercayaan lagi kepada para wakil rakyat di DPRD DKI.

Masyarakat DKI hanya mengetahui DPR gudangnya para politisi yang berjiwa korup. Untuk itu alangkah baiknya jika kepemimpinan AHok dapat didukung oleh DPRD dalam mengatasi berbagai permasalahan yang menggunung.

Antara AHok dengan DPRD DKI tidak lagi saling menghujat tidak lagi saling menyalahkan, akan tetapi bersama-sama dengan tulus ikhlas membangun Jakarta sebagai Ibu kora RI yang berwibawa dan bermartabat.

Sebagai Gubernur Ahok baru tujuh bulan menjabat, namun apa yang dikerjakannya selama ini sudah mengumpulkan banyak kredit poin positip, antara lain:
-1. mulai dari e budgeting dan transparansi,
-2.bongkar mafia anggaran,
-3. program lelang jabatan sebagai pengganti sistem kenaikan pangkat dan penempatan jabatan yang penuh dengan KKN,
-4. penertiban PKL Tanah Abang dan wilayah lain.
-5. Ahok juga berusaha terus melakukan normalisasi waduk,
-6. penertiban pemukimam liar bantaran sungai,
-7. pendidkan gratis,
-8. pelayanan kesehatan gratis, dan masih banyak lagi.

Alangkah tepatnya jika kesadaran masyarakat Jakarta dari manapun asal usulnya lebih obyektif dalam menilai pemimpin-pemimpinnya, termasuk kepada Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau AHok. Selamat HUT JAKARTA KE-488.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun