Â
[caption caption="Hari Raya Idul Fitri (Foto Ilustrasi okezone.com)"][/caption]
Insya Allah beberpa hari lagi umat Islam di Tanah air akan merayakan hari kemenangan Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah atau jatuh pada Jumat 17 Juli 2015. Seluruh Umat Islam semua bersyukur telah dapat menunaikan ibadah puasa sebagai konsekuensi keimanan kepada Allah swt. Karena keimanan kepada Allah sajalah kita ikhlas menjalankan ibadah puasa sebulan penuh. Keimanan kepada Dzat Yang Maha Pemberi Ampunan, membuat hati setiap muslim di Idul Fitri menjadi semakin tenteram hatinya.
Tidak ada daya upaya apapun bentuknya yang dapat mententeramkan hati orang yang beriman selain beribadah hanya untuk Allah semata. Itulah keberuntungan terbesar kaum muslimin yang berpuasa Ramadhan karena Allah, dimanapun ia berada apapun yang kita hadapi, apapun bentuknya ujian yang menghadangnya, semuanya akan diterimanya denga penuh rasa ikhlas, kita masih percaya Allah-lah Yang Maha menentukan segala sesuatu, akhirnya menhadiahkan kepada umatnya yang ikhlas, Hari Kemenangan Idul Fitri.
Untuk memperoleh Hari kemenangan Idul Fitri harus melalui banyak tantangan. Adapun tantangan-tantangan yang beraneka ragam bentuknya, sebagian ada yang berat, Diantara tantangan yang dianggap berat adalah perasaan hidup yang kekurangan, kekurangan kemakmuran, kekurangan pendidikan, kekurangan perumahan, kekurangan sandang pangan dan papan, kekurangan kesehatan, kekurangan pekerjaan, kekurangan keadilan, kekurangan kasih sayang, ada banyak kekurangan yang dialami oleh setiap manusia yang masih hidup ini.
Kekurangan-kekurangan yang terjadi dinegeri ini, mungkin akibat krisis moral dan etika, mungkin akibat krisis kepercayaan dan kepemimpinan, mungkin akibat krisis ekonomi bentuknya dapat berupa naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok, sehingga pada tahun ini tidak sedikit kaum muslimin di tanah air tercinta ini yang masih berpuasa bukan hanya siang , akan tetapi di malam hari juga. Akibat yang demikian itu akan dijadikan peluang dan kesempatan oleh kaum kafirin dan kelompok radikalisme yang menghendaki Indonesia tidak stabil.
Para pemimpin-pemimpin negeri ini, para politisi, pengusaha kaya, para tokoh masyarakat, diharapkan kepada mereka semakin bersyukur dengan hikmah hari Kemenangan Idhul Fitri itu, setidaknya menjadi lebih tahu diri, mengingat tantangan-tantangan maupun ujian yang berat masih diterima dengan ikhlas oleh saudara-saudara kita kaum muslimin yang sedang mengalami tekanan hidup yang berat.
Dengan hikmah hari Kemenangan Idul fitri itulah, Provokator yang merusak stabilitas dan Koruptor yang sumber lahirnya kemiskinan, tidak bisa berlenggang bebas menggerogoti kekayaan negara Indonesia. Sebabnya saudara-saudara kita kaum muslimin yang sedang mengalami ujian ekonomi, hidup serba kekurangan, masih kuat masih bisa menahan diri mengalahkan segala rayuan para provokator dan koruptor, untuk melakukan gangguan stabilitas, menciptakan suasana gaduh dalam masyarakat.
Dengan hikmah Hari Kemenangan yang Fitri, saudara-saudara kita kaum muslimin mampu menolak dan mengalahkan segala bentuk rayuan kelompok radikal yang bertujuan menjerumuskan bangsa Indonesia ini kedalam lembah kehancuran. Mereka tetap bersabar, tawakal, ikhlas apalagi setelah menjalani puasa Ramadhan, yang ada di lubuk hati saudara-saudara kita kaum muslimin, adalah satu harapan Indonesia menjadi lebih baik, hidup yang harmonis saling menghargai, Indonesia menjadi lebih adil dan manusiawi.
Dengan hikmah Hari Kemenangan Idul Fitri, saudara-saudara kita kita kaum muslimin yang sedang mengalami ujian ekonomi, hidup serba kekurangan, masih kuat mengalahkan segala rayuan kaum Kafirin yang mengajak pemurtadan iman. Itulah salah satu dari kemenangan idul Fitri yang diperoleh kaum muslimin sehingga mendapatkan momentum yang mulia itu. Capaian yang tinggi berkat kesabaran, ketawakalan, dan keikhlasan mereka dalam menjalankan puasa Ramadhan.
Kesabaran melawan gejolak nafsu duniawi yang senantiasa berusaha menggerogoti jiwa dan nurani yang fitrah, dengan kesabaran akan mampu menahan diri dari perbuatan yang tidak terpuji, dan tercela. Tekad menjauhi perbuatan korupsi maupun memperkaya dirinya sendiri ataupun orang lain. Ketawakalan dan keikhlasan medngalahkan keangkaramurkaan, mengalahkan jiwa kotor yang mau menang sendiri, sifat tanpa kompromi, jauh darui toleransi.
Dengan Hari Kemenangan yang Fitri berbekal kesabaran, tawakal, saudara-saudara kita kita kaum muslimin dengan ikhlas mendoakan kepada mereka para pemimpin-pemimpin negeri ini, politisi, para pengusaha sukses, agar mereka sadar untuk menunaikan amanah rakyat, dapat dipercaya rakyat tidak lagi membohongi rakyat, dan yang penting tidak lagi mau mencuri uang rakyat.
Idul Fitri saatnya para pemimpin di negeri ini dan politisi, para tokoh masyarakat bercermin diri sudahkah menyelesaikan persoalan-persoalan besar yang sedang dihadapi negeri ini. Instrospeksi sangat diperlukan agar mereka tahu apa yang sudah dan mana yang belum apa kekurangannya dan kelemahannya selama mengelola negeri ini, sehingga ibarat jalan ditempat, tidak atau kurang menunjukan hasil yang positif. Mulai dari Presidennya, wakil Presiden, para menteri, Gubernur, Bupati, Walikota serta para pejabat negara lainnya harus dapat memaknai momentumkemenangan Idul Fitri melangkah kedepan sesuai harapan rakyat.
Syukur Alhamdulillah, sejauh ini para pemimpin di negeri ini masih dalam kendali keFitrahan dan selalu bersemangat untuk mencapai kemenangan kembali ke Fitrah sebagai seorang pemimpin yang amanah, tabliq dan Fatanah. Mereka berlomba untuk menggapai pintu kebajikan bagi semua bangsa Indonesia menjadikan bangsa yang terhormat, kemenangan untuk lepas dari kemiskinan, kebodohan , ketidakpedulian dan segala macam penyelewengan.
Segala puji bagi Allah seru sekalian alam, Insya Allah, Idul Fitri tahun 2015 atas kehendak-Nya memberikan semangat kemenangan kepada seluruh bangsa Indonesia. Dan atas kehendak Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim memberikan kemuliaan, kemakmuran. Koruptor, profokator, para penghujat, para pembuat konspirasi jahat, para mafia pengadilan, dapat diberantas sampai tuntas, tak berbekas. Kondisi politik ditandai dengan kerja sama yang harmonis antar lembaga-lembaga Eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang sangat menjunjung tinggi moralitas.
Itulah yang sangat didambakan rakyat, hidup harmonis antar lembaga dengan penuh kesadaran bekerja dangan diawasi atau tanpa pengawasan rakyat. Maknanya lebih kepada partisipasi dan sumbangsihnya kepada rakyat dan negara, seluruh sepak terjangnya hanya mengharapkan Ridho Allah yang telah memberikan rahmat kemenangan spiritual Idul Fitri yang hidup sepanjang pengabdiannya kepada bangsa dan negara.
Melalui hikmah kemenangan Fitrah, lahir jiwa para pemimpin yang terus berjuang untuk Indonesia yang berani melawan semua perilaku-perilaku yang berbahaya yaitu mengambil yang bukan menjadi haknya dari orang lain bertujuan memperkaya dirinya sendiri, yang kita tahu perbuatan kejahatan semacam itu dapat merusak semua tatanan kehidupan yang awalnya sesungguhnya adalah kehidupan Fitrah. Semoga Idul Fitri 1436 Hijriah merupakan Hari Kemenangan dan Pencerahan semua bangsa Indonesia terutama kepada para pemimpin kita yang merupakan dambaan dan harapan seluruh rakyatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H