Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memperoleh Kemenangan dengan Membayar Zakat

6 Juli 2015   23:29 Diperbarui: 6 Juli 2015   23:32 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="©2012 Merdeka.com/imam buhori ,Warga muslim Jakarta memberikan Zakat Fitrah kepada Panitia Masjid Istiqlal, di Jakarta, Senin (13/8)."][/caption]

Idul Fitri tinggal menghitung jari, kaum muslimin yang tergolong mampu menurut syar’i diperintah untuk mengeluarkan Zakat, karena hukumnya wajib. Mengeluarkan zakat pada hakekatnya adalah mengembalikan harta milik orang lain, yakni para fakir miskin, amil zakat, kaum mualaf, ibnu sabil dan kaum kaum garimin.

Zakat adalah merupakan rukun Islam, membayar zakat adalah menyempurnakan ibadah puasa kita kepada Allah SWT. Jauh hari sebelum Idul Fitri tiba kaum muslimin yang ada dikota, maupun di kampung-kampung saling berlomba segera membayarkan zakatnya.

Yang paling kelihatan bersemangat adalah kaum muslimin yang ada di kampung-kampung mereka datang keMasjid kebanyakan menyerahkan tiga setengah kg beras atau uang yang sudah ditentukan jumlahnya sesuai petunjuk Bapak Ustadz, Bapak Kyai ata para Imam Masjid.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa ketaatan kaum muslimin dalam membayar zakat puasa Ramadhan melebihi ketaatan dalam ibadah-ibadah yang lain.

Biasanya kaum muslimin yang ada dikampung-kampung sebagian dari mereka ada yang tidak melakukan shalat, akan tetapi bila ibadah puasa dan membayar zakat mereka pasti melaksanakan dengan penuh kedisiplinan.

Hal ini menunjukan bahwa pada hakekatnya kaum muslimin di Indonesia sudah dibekali dari awal sifat-sifat kedermawanan. Mereka juga mempunyai keyakinan tentang kewajiban membayar zakat sebagai tanda kemenangan.

Apa yang diajarkan Pak Ustadz atau Pak Kiyai di kampung itu, sangat membekas dihati para pengikutnya, sekiranya mereka kini hidup dikota besar seperti Jakarta, kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan membayar zakat tidak bakalan dilupakannya.

Keyakinan saudara-saudara kita kaum muslimin, kewajiban membayar zakat, membawa kehidupan mereka terasa lebih membahagiakan. Batin terasa enteng telah ikut membantu kepada saudara-saudara sesama muslim yang kurang mampu.

Itulah makna kemenangan pertama yang dapat dirasakan oleh keimanan setiap muslim berupa kemenangan menahan diri dari keserakahan, menahan diri dari usaha menguasai hak milik orang lain, kemenangan mengalahkan nafsu-nafsu badaniah atau kemenangan menahan diri.

Kemenangan selanjutnya adalah dambaan bagi setiap muslimin dan muslimat diseluruh muka bumi ini yang telah menunaikan kewajiban-kewajiban perintah Tuhannya, kemenangan yang akan diraihnya setelah kehidupan ini, sifatnya kemenangan abadi berupa surga Jannatul Na’im.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun