Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kementerian PAN-RB, Muda, Cerdas dan Banyak Terobosan

2 Juli 2015   12:12 Diperbarui: 2 Juli 2015   12:17 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NURHANDOKO WIYOSO/PRLM

Bila kita berkata jujur, didalam pemerintahan Jokowi sebenarnya banyak para menteri-menterinya yang berkinerja sangat baik. Melebihi ekspetasi publik dari yang ditargetkan Presiden. Bukan saja mereka telah menunjukan kinerja yag berkualitas sebagai seorang pejabat negara akan tetapi mereka bekerja disertai dengan terobosan-terobosan, seperti yang dilakukan oleh menteri PAN-RB yang membuat sistem birokrasi kepemerintahannya menjadi semakin dinamis dan inovatif.

Tidak salah Jokowi memilih Yudhi untuk membenahi aparatur pemerintahan dan mereformasi birokratnya agar dapat bersaing ditingkat dunia. Dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan sudah mampu menunjukan kinerja yang jauh diatas rata-rata, hampir semua program kerja yang sudah dicanangkan oleh Jokowi dapat diselesaikan dengan tuntas. Masyarakat dapat langsung merasakan perubahan positip dengan gebragan menteri PAN-RB. Masyarakat yang biasanya hanya sebagai pelengkap penderita, kini dapat merasakan dilayani seperti tuannya. Menteri Yudhi satu diantara menteri-menteri Jokowi yang sanggup melaksanakan Nawacita dan Revolusi mental berupa menyelesaikan capaian 9 program "Quick Wins".

Patut diapresiasi dengan usia yang masih muda, sudah profesor pula, selain dapat mengimbangi kecepatan Jokowi yang terbiasa blusukan, maka Prof Dr Yudhdy Chrisnandi ME selama 100 hari kerja ia telah melakukan kunjungan kerja lapangan 121 kali ke instansi pemerintah dalam rangka melihat dan memberikan bimbingan kepada aparatnya untuk meningkatkan pelayanan publik.

Prinsipnya adalah Aparatur negara harus melayani, saatnya aparatur negara hadir ditengah masyarakat untuk membantu mengatasi persoalan. Agar kerja aparatur negara lebih profesional, mereka harus dibina, salah satu cara pengawasan, langkah awalnya diantaranya dengan sidak, sebab dengan sidak melatih disiplin aparat pemerintah setiap saat. Hasilnya persepsi publik terhadap kinerja aparatur pemerintah mengalami kenaikan terutama di kota-kota besar Indonesia.

Terobosan Kebijakan

Pertama; Terobosan yang diluncurkan menteri Yuddy adalah mengeluarkan kebijakan moratorium penerimaan CPNS yang dilontarkan pada awal masa jabatannya.

Kedua; Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dibuat kebijakan pembatasan rapat diluar kantor dan gerakan hidup sederhana. Hasilnya cukup menggembirakan ada penghematan biaya keuangan negara mencapai Rp 5,1 T.

Ketiga; Dalam rangka pemberantasan korupsi, khususnya dari sisi pencegahan, melakukan terobosan dengan mewajibkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) menyampaikan laoran harta kekayaannya.

Keempat; Menjaga integritas aparatur, Yuddy menerbitkan ketentuan mengenai penanganan penggunaan ijazah palsu di semua lingkungan instansi pemerintah.

Disamping terobosan-terobosan kebijakan Menteri Yuddy, dan melalui kementerian PAN-RB dibawah kepemimpinannya ia juga melakukan penataan organisasi dan SDM , melalui 9 Program "Quick Wins"

Capaian 9 Program "Quick Wins"

Quick wins pertama sebagai gerakan nasional revolusi mental aparatur negara, dilaksanakan secara masif melalui berbagai sarana komunikasi yaitu menjalin komunikasi efektif dan blusukan sebagai gantinya kunjungan kerja yang dapat dilakukan secara sidak ataupun terencana. Fungsi ini lebih berat bobotnya kedalam fungsi pengawasan yang ditunjang juga dengan sistem dan sarana komunikasi, baik secara online (media sosial, media online, portal Menpan maupun secara offline (media cetak, media elektronik dan kunjungan lapangan).

Quicks wins kedua Kementerian PANRB. Yuddy berhasil menyelesaikan pekerjaan besar yang dilakukan sejak menjelang terbentuknya Kabinet Kerja adalah penyusunan organisai Kementerian, di Kementerian PANRB. penyusunan organisai Kementerian, dari jumlah 34 kementerian 2 diantaranya adalah Kementerian baru, dan 11 Kementerian mengalami perubahan sedangkan 21 Kementerian tetap.

Quick wins ketiga membuat fondasi untuk memperkuat manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang transparan, kompetitif, berintegritas, dan berbasis merit . Dimana saat ini telah diselesaikan 6 (enam) draft Racangan Peraturan Pemerintah (RPP) pelaksanaan UU No. 5/2014 tentang ASN. Keenam RPP dimaksud adalah RPP tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), RPP tentang Manajemen PNS, RPP tentang Gaji dan Tunjangan, RPP tentang Pensiun dan Tunjangan Hari Tua, RPP tentang Disiplin dan Penilaian Kinerja, dan RPP tentang Korps Pegawai ASN. Salah satu bagian penting dalam siklus manajemen ASN adalah seleksi CPNS yang Bersih, Profesional, Tanpa Korupsi dengan menggunakan sitem Computer Assited Test (CAT) .

Quick wins keempat adalah penuntasan permasalahan khusus rekrutmen ASN. Yakni tenaga honorer K2 dan rekrutmen CPNS pelamar umum Papua dan Papua Barat. Dalam hal ini, proses penetapan NIP oleh BKN bagi TH K-2 yang lulus, yaitu Pusat : 2.141 dan Daerah : 119.296

quick wins kelima. Percepatan operasionalisasi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk memperkuat penerapan sistem merit dalam pengangkatan pejabat pimpinan tinggi, Pengangkatan anggota KASN berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 141/M Tahun 2014. Sedangkan Pelantikan Anggota KASN telah dilakukan pada tanggal 27 November 2014. Dalam rangka percepatan operasionalisasi KASN, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 118 Tahun 2014 tentang Pengaturan Sekretariat, Sistem dan Manajemen SDM, Tata Kerja, serta Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan KAS.

Quick wins keenam adalah penilaian pengelolaan pengaduan pelayanan publik di seluruh kementerian/ lembaga untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dalam hal ini telah diterbitkan Peraturan Menteri PANRB Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggara Pelayanan Publik, serta Peraturan Menteri PANRB Nomor 3 Tahun 2015 tentang Road Map Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N)

Quick wins ketujuh, Untuk memperbaiki pengelolaan pengaduan pelayanan publik, Kemeneterian PANRB telah melaksanakan MoU dengan UKP4 tentang Pemanfaatan Sistem Aplikasi LAPOR! sebagai Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) pada tanggal 19 Desember 2014. Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Nasional Untuk Mengakselerasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Quick wins ke delapan adalah Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan Integritas Instansi Pemerintah Melalui Evaluasi Tingkat Akuntabilitas Kinerja, Evaluasi Terhadap Unit Kerja Pelayanan Pada K/L dan Pemda yang Telah Mencanangkan Zona Integritas, serta Penerbitan Kebijakan Tentang Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja.

Untuk quick wins kesembilan adalah Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Penyelenggaraan Pemerintahan Melalui Penerbitan Surat Edaran Menteri PANRB Tentang Penghematan Kegiatan Operasional, Penggunaan Sarana dan Prasarana dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri.

Menteri Yuddy dengan berbagai inovasi manajemen dan organisasi semakin menunjukan kualitas seorang menteri PAN-RB, tidak salah Jokowi memilih Yuddy sebagai pembantu setianya untuk memuluskan tercapainya revolusi mental dan nawa cita yang diidam-idamlan rakyat. Bahkan Kementerian PAN-RB yang dipimpinnya telah berani mengeluarkan kebijakan “One Agency, One Innovation” yang pelaksanaannya dilakukan dengan melakukan kompetisi inovasi pelayanan publik dan pemenangnya diikut sertakan dalam kompetisi tingkat dunia. Lumayan Indonesia dapat menyabet dua juara untuk dua katagori dari ratusan inovasi dunia wilayah Asia Pasifik.

 

Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun