DA akan dijadikan sumber suap dan sogokan pada berbagai proyek yang mengatas namakan proyek pembangunan untuk kesejahteraan rakyat, disitu Dana Aspirasi akan dipermainkan, penuh dengan bancakan suap menyuap, sogok-menyogok, yang diambil dari Dana Aspirasi alias uang rakyat.
DA juga akan dijadikan sumber suap dan sogok-menyogok yang terjadi saat Pemilu Legislatif dan pilkada atau Pemilu Presiden, mereka saling bermain antara politisi DPR, pejabat kepala daerah, menggunakan dana Aspirasi untuk membeli suara. Rakyat disogok dengan DA, yang sebenarnya berasal dari uang rakyat.
Teknisnya DA tidak berbeda jauh dengan teknik suap menyuap membeli suara baik pada pemilu legislatif dan dapat depraktekan berupa bagi-bagi uang serupa Serangan Fajar, istilah membeli suara yang sudah sering dipergunakan selama ini. DA “Dari Rakyat Untuk Rakyat Oleh Rakyat” Dari Rakyat karena sumbernya pajak rakyat, untuk Rakyat, rakyat yang dibuat bodoh, oleh rakyat, tidak lain oleh politisi DPR karena mereka juga rakyat, akan tetapi rakyat yang kena laknat.
DA kini berubah menjadi alat suap untuk membeli suara rakyat, membayar kembali ke rakyat yang memilihnya dalam bentuk bantuan dana untuk proyek-proyek di daerah pemilihannya, membalas baik budi para pemilihnya masing-masing dengan uang DA. Dukungan politik yang didapatkannya sebelum ia terpilih, baik dukungan dalam bentuk suara pemilih ataupun kontribusi dalam kampanye politiknya.
Bayangkan saja sangat masif, pemborosan bernilai tidak kurang dari 11,6 triliun pertahun, tidak tepat sasaran, mubazir, dan dan pasti penuh dengan dosa, karena banyak disalah gunakan, untuk memperkaya dan melanggengkan kekuasaannya para politisi DPR dan pejabat korup.
Bila tidak ingin kepercayaan rakyat terhadap DPR dan pemerintah semakin hancur maka DA harus dikaji ulang, sangat rawan penyelewengan hingga tumpang tindih anggaran. Sangat diharapkan sikap Pemerintahan terhadap wacana ini adalah Presiden Joko Widodo harus bersikap tegas.
Pemerintah Jokowi jangan diam-diam menyetujui dana aspirasi ini, kalau tidak ingin jebol kepercayaan rakyat yang telah diberikannya selama ini. Rakyat tidak banyak menuntut, Intinya rakyat meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk tidak menyetujui dana aspirasi yang diusulkan DPR.
Yang pasti para pendukung pemerintah tidak menginginkan ada tuduhan kepada Jokowi sebagai Presiden yang menggunakan DA untuk menyuap DPR agar selamat untuk pribadi dan kelompoknya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI