[caption id="attachment_409490" align="aligncenter" width="480" caption="Suciwati (kiri) memegang papan nama jalan bertuliskan nama Suaminya, Munir, Aktivis HAM Indonesia yang kemudian namanya diabadikan sebagai nama jalan di Belanda/@Arifz_Tempo"][/caption]
Sambutan Penggiat HAM
Para pejuang Hak Asasi Manusia, seyogyanya dapat bersyukur,Tuhan Yang Maha Kuasa ternyata tidak tidur. Seorang pejuang HAM di Indonesia yang diabaikan jasa-jasanya oleh Pemerintah Indonesia ternyata di negara lain Almarhum Munir Said Thalib justru mendapat penghargaan sangat terhormat disejajarkan dengan pejuang HAM dan pemenang Nobel perdamaianNelson Mandella dari Afrika Selatan.
Sebagai bagian masyarakat yang menjujunjung tinggi pelaksanaan diperlakukannya HAM secara adil di Indonesia, rasanya hanya dapat mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Kuasa, serta tidak lupa mengucapkan beribu terima kasih kepada Pemerintah Hindia Belanda yang telah sudi memperhatikan nasib almarhum Munir.
Pemerintahan kerajaan Belanda memutuskan Almarhum Munir seorang pejuang HAM dari Indonesia namanya akan disejajarkan dengan penggiat HAM lainnya di dunia seperti Nellson Mandella, Sir Martin Luther King dari Amerika Serikat, Salvador Allende, hingga Bunda Theresia.
Nama alamarhum Munir Said Thalib akan diabadikan sebagai nama sebuah jalan bergengsi di kota Den Haag, dengan nama jalan Munirpad untuk mengingatkan kepada khalayak tentang perjuangan seseorang untuk menegakan HAM dengan pengorbanan nyawanya.
Munir diduga diberi racun arsenik sejenis racun yang sangat halus tidak berbau, ketika berada dalam perjalanannya ke negeri Belanda dalam rangka tugas studi hukum untuk jenjang S3 nya di Universitet Leiden sekitar 4 tahun silam.
Dalam penyelidikan dan penyidikannya yang cenderung menggantung tidak tuntas, banyak orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan peristiwa almarhum Munir ternyata malah ikut terlibat dan sangat beraroma dipaksakan.
Bagaimanapun juga dunia menciumnya jika perjuangan Pendekar HAM yang satu ini adalah murni untuk menegakan kebenaran dan keadilan hukum,walaupun resikonya harus mendapat pengawasan setiap waktu dan pada akhirnya ia harus menemui ajalnya karena dibunuh.
Pemerintah Belanda melalui Wali Kota Deb Haag telah membuat perencanaan dan pematangan pelaksanaan pembuatan jalan MunirPad telah memakan waktu sektar 4 sd 5 tahun yang akan berakhir pembangunannya pada bulan April tahuni 2015, dan segera diresmikan olehWali Kota Den Haag Jozias van Aartsen
Nama-nama pahlawan HAM dunia yang dijadikan nama jalan di Den Haag antara lain nama mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, nama-nama pendekar HAM seperti Martin Luther King, Salvador Allende, hingga Bunda Theresa , dan Munir Said Thalib.
Sambutan Reformator Indonesia