Arena perseteruan semakin meluas sampai di Gedung Dewan perwakilan Rakyat, gedung milik rakyat yang dibeli dari uang rakyat kini menjadi ajang perseteruan bahkan diperebutkan oleh dua kubu yang saling berseberangan itu. Perilaku mereka persis ISIS dan gerakan radikalisme lainnya, yang sering dicontohkan oleh pasukan teroris.....Mereka pantas untuk dikutuk.....Terutama yang brengsek harus dikutuk.....
Bagaimana mungkin untuk menempati sebuah ruangan di gedung lantai 12 itu harus dengan cara-cara kasar saling gembok dan saling bongkar paksa, anehnya tidak satupun pihak keamanan yang dapat melerai dari semua perbuatan fasis itu.
Kini rakyat sudah disuguhi pemandangan yang eklusif dari partai Golkar yang sudah terpecah menjadi dua kubu yang saling mengklaim di kubu merekalah yang paling benar sendiri.
Apa reaksi masyarakat setelah melihat langsung sikap politisi dan para wakil rakyat di DPR itu?.Apa yang menjadi anggapan mereka tentang anggota dewan itu? Apakah masih menganggap para politisi dan anggota DPR merupakan jabatan mulia dan terhormat ?
Masayarakat semakin sadar, tidak lagi mudah dibohongi, banyak dari anggota dewan yang telah mereka pilih sesungguhnya orang-orang yang sudah hilang jati diri dan kehormatannya, dalam benaknya hanya berisi nafsu kekuasaan yang berlebihan, yang sewaktu-waktu mudah juga untuk mengingkari semua perbuatan.
Masyarakat semakin tajam melihatnya pada puncuk pimpinan partai, partai manapun itu, mereka sesungguhnya hanyalah orang-orang yang sudah terjangkiti nafsu ankara murka, sehingga masih terjadi nafsu saling mengalahkan. Waktunya habis untuk membuat agenda jeratan kepada pimpinan lawan politiknya.
Mengemban amanat rakyat, menjadi corong suara rakyat, membawa misi dan visi rakyat, membawa aspirasi rakyat, telah kehilangan makna sejatinya hanya menjadi pajangan dan hiasan dinding gedung DPR yang megah itu. Hanya dijadikan corong dalam 5 tahun sekali ketika sedang dikumandangkannya corong pemilu.
Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H