Kalau sudah jodoh tidak akan ke mana. Begitulah petuah orang-orang tua kita jika sedang menghadapi sedikit dilema ditinggalkan sang kekasih.
Sebagai orang beriman pantang putus asa menghadapi situasi seberat apa pun, masih ingatkan nama pentolan Golkar dari kubu ARB yang dipecat pada Desember 2014 oleh ARB gara-gara ikut lalu lalang menyibukkan dirinya berkontribusi sumbang tenaga dan pikirannya membela Jokowidodo dalam kampanye Presiden 2014 lalu.
Nusron Wahid begitulah sosok manusia yang suka berani mempertahankan prinsip jika ia menganggap pendiriannya sudah benar ada dalam rel yang seharusnya.
Penampilan dan gaya bicaranya yang meyakinkan membuat Jokowi-JK tertarik, sehingga Nusron dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Kepala BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan Perlindungan Tena Kerja Indonesia).
Ketika membela Jokowi tidak terpikir jika dirinya bakalan mendapat sanksi berat sampai harus dipecat oleh ketua umumnya ARB saat itu dari keanggotaan Partai Golkar dan berdampak harus kehilangan jabatannya sebagai anggota DPR.
Setelah Golkar asuhan Agung Laksono dinyatakan sah oleh Kementerian Hukum dan HAM Yasona, Agung Laksono merasa perlu merehabilitasi Nusron yang dipecat dari keanggotaan Partai Golkar.
Bukan hanya direhabilitasi akan tetapi Nusron mendapat kepercayaan dari Ketua Umum Golkar yang baru untuk menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Partai Gokar, suatu jabatan bergengsi mengingat usia Nuson yang masih sangat muda.
Nusron Wahid memang salah satu kader muda Partai Golkar yang sangat potensial, selain pandai berargumentasi, kepemimpinannya juga sangat baik karena ia adalah Ketua GP Ansor dan sekaligus anggota Banser terpilih.
Dipilihnya Nusron sebagai anggota Dewan Petimbangan Partai Golkar bermakna politis organisatoris dan posisi Nusron dimasukkkan dalam anggota Dewan Pertimbangan Golkar karena ia tengah membantu kinerja presiden.
Mengingat kubu Golkar Agung Laksono sedang membutuhkan dukungan terutama dari pemerintah, karena sesuai dengan doktrin Golkar, akan selalu mengabdi kepada negara dan bangsa melalu pengabdiannya di Eksekutif.
Berikut susunan Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Siswono Yudho Husodo sebagai ketua dewan pertimbangan Partai Golkar, Siswono akan dibantu oleh Fahmi Idris dan Andi Matalata di dewan pertimbangan dan Nusron Wahid. Tugas Nusron antara lain memberikan pertimbangan baik diminya ataupun tidak diminta kepada Ketua Umum Partai Golkar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H