Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Manfaat Politik “Meja Makan” Presiden Joko Widodo

17 Oktober 2014   18:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:40 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada banyak manfaat dalam melakukan cara lobi politik meja makan ala Jokowi.

Pertama: Dalam pendekatan politik meja makan atau lobi politik meja makan, akan dijauhkan dari perbedaan yang mengarah kepada konflik dan meluas selanjutnya akan menjadi semakin sulit untuk mencari jalan keluarnya. Karena yang dikedepankan atau yang ditonjolkan adalah adanya kesamaan-kesamaan, menyatukan cara untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang hakekatnya adalah persoalan bersama.

Kedua: Dalam pendekatan politik meja makan lebih mudah penyampaian serta mudah dalam memberikan penjelasan-penjelasan tanpa menimbulkan pedebatan-perdebatan serius tidak ada perdebatan-perdebatan karena sifatnya yang curhat, dan penyampaian unek-unek. karena suasan makan bersama yang demikian, tidak akan pernah dijumpai orang saling serang disertai adu argumentasi, saling ngotot dan sebagainya.

Ketiga: Dalam pendekatan politik meja makan, pembicaraan berlangsung secara kekeluargaan tanpa meninggalkan tujuan pertemuan yang sebenarnya, karena sifatnya kekeluargaan maka penyelenggaraannya tidak perlu seremonial, bisa dilakukan dimana saja, lihat saja ketikaJokowi mengadakan pertemuan dengan Ketum GOLKAR Aburizal Bakrie, pakaian yang dikenakannya sangat sederhana, dalam suasana yang santai, Namun dengan pertemuan 2 tokoh tersebut segera berdampak positif untuk Indonesia.Khususnya para pendukung Indonedis Hebat maupun pendukung Merah Putih

Keempat: Sifatnya adalah silahturahmi, makan bersama dalam suasana silahturahmi pasti akan diberkahi, itu janji Tuhan kepada umat manusia. Antara lain keberkahan untuk mengulang-ulang terus jalinan persaudaraan, karena tali rahim yang sudah tersambung.

Kelima: Karena mengedepankan silahturahmi dan kekeluargaan maka peluang berkelanjutan sangat terbuka yang saling percaya dan saling mendukung. Serta mampu mengikat kembali tali persaudaraan yang putus, terbukti hampir semua tokoh yang berseberangan selam ini berhasil dirajut kembali, menyatu kembali

Itulah keahlian Bapak Presiden Jokowidodo, dalam melakukan politik meja makan (termasuk blusukan) yang sebenarnya merupakan kecapakan Jokowidodo dalam berkomunikasi. Yang dilakukan Jokowi selama ini sebenarnya sederhana dalam komunikasi yang dikenal publik selama ini, yaitu blusukan dan politik meja makan ala Jokowi. Komunikasi Jokowi ternyata yang sangat efektif berhasil menyelesaiakn persoalan PKL di Solo, pemukiman kumuh di sekitar waduk Pluit Jakarta, penataan pedagang pasar Tanah Abang Jakarta, Pengusaha dalam hal ini adalah APINDO, Anggota Parlemen, Tokoh Politik, Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, para Duta Besar Negara-Negara Sahabat, dll, semua pernah merngakui bahwa Presiden Jokowidodo adalah seorang tokoh yang hebat patut untuk diteladani. Selalu menjalin komunikasi yang tulus dengan siapapun juga, menjaga siahturahmi, mereka merasa sangat terkesan, dengan kesantunan, keramahan, Jokowi dalam menyambut mereka.

Presiden Joko Widodo dalam berkomunikasi memiliki gaya pendekatan yang soft dalam diplomatis, gaya persuasive, baik blusukan, maupun politik meja makan, yang didalamnya terkandung nilai-nilai silahturahmi, kekeluargaan, kejujuran, dan keihlasan, maka ia juga bagian dari etika politik yang termasuk ajaran Islam dan merupakan kewajiban setiap pemimpin muslim karena ia merupakan bagian dari ibadah, karena harus dilakukan dengan berdasarkan prinsip-prinsip ibadah yaitu kejujuan, keihlasan.

Dalam berpolitik tidak boleh melanggar perintah-perintah dalam beribadah, karena pelanggaran terhadap prinsip-prinsif ibadah akan merusak ”kesucian” politik.Etika politik dipandang sangat perlu karena politik itu berkenaan dengan prinsip Islam dalam pengelolaan masyarakat. Dalam berpolitik sering menyangkut hubungan antar manusia, misalnya saling menghormati, menghargai hak orang lain, saling menerima dan tidak memaksakan pendapat sendiri.

Referensi

1.((http://www.suara.com/news/2014/10/10/232156/jokowi-terapkan-politik-meja-makan-untuk-sinergi-dengan-dpr/))

2.((http://nasional.kompas.com/read/2014/10/16/05595551/Jokowi.Muncul.Saat.PDI-P.Buntu.Melobi.Koalisi.Merah.Putih))

3.((http://nasional.kompas.com/read/2014/10/15/11174611/Kenapa.Jokowi.Tak.Didampingi.Petinggi.Partai.Saat.Temui.Aburizal.))

4.http://www.merdeka.com/politik/koalisi-merah-putih-mulai-buka-hati-untuk-jokowi.html

5.((http://news.detik.com/read/2014/10/12/060357/2716294/10/mengulik-strategi-politik-meja-makan-jokowi?nd772204btr))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun