Ilmu merupakan sesuatu yang harus kita peroleh, sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Rasulullah SAW. "Mencari ilmu hukumnya wajib bagi orang muslim.". Dengan ilmu manusia dapat hidup dengan tentram di dunia dan di akhirat nanti, dengan ilmu kita bisa memilih antara yang baik dan yang buruk, dan dengan ilmu pula kita sebagaimana manusia berbeda dengan hewan-hewan.
Dalam perjalanan mencari ilmu tentu tidak mudah, banyak sekali halangan dan rintangan yang kita hadapi, tetapi dengan kesungguhan dan ketekunan maka dengan seizing Allah kita akan dapat menghadapinya.
Terdapat suatu syair yang telah dikumandangkan oleh sahabat Ali bin Abi Thalib (dalam redaksi yang lain oleh Imam Syafi`i):
Yang Artinya: "Ketauhilah! Kamu tidak akan memperoleh ilmu, kecuali dengan enam hal. Aku akan memberitahu kepadamu tentang semua itu dengan jelas. Cerdas, keinginan kuat / bersungguh-sungguh, sabar, bekal / berkecukupan, bimbingan guru, dan waktu yang lama.
Dari bait diatas kita sudah mengetahui apa saja yang kita perlu untuk memperoleh ilmu. Mari kita jelaskan sedikit tentang bait diatas.
- Cerdas.
Kata cerdas apakah hanya untuk seseorang yang memiliki IQ yang tinggi dan mudah untuk menghafal? Rasulullah SAW. bersabda: "Orang yang cerdas adalah orang yang dapat menekan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian." Â Dalam hadits tersebut Rasulullah SAW. telah menjelaskan bahwa orang yang cerdas adalah orang yang dapat menekan nafsunya, berarti pelajar dikehendaki untuk menjaga dirinya dari bertindak menuruti hawa nafsu dan tidak menuruti ego mereka, tapi diminta untuk berhati-hati dalam bertindak dan berfikir sehingga mereka terhindar dari kesalahan.Â
Dan kata cerdas juga digunakan untuk seseorang yang menyiapkan hidupnya untuk kehidupan akhirat, kita sebagai manusia terutama umat Islam, meyakini bahwa setelah hari kiamat akan adanya surga dan neraka. Maka dalam menghadapi surga dan neraka manusia dalam hidupnya selalu bersiap dengan mengerjakan perbuatan-perbuatan baik sebagai persiapan di akhirat nanti.
Dengan contoh: seorang pelajar apabila apabila dapat menekan nafsunya, maka ia dapat menghindari berbagai hal-hal yang dapat membahayakan, seperti minum minuman keras, memakai narkoba, dan perkelahian antar remaja, sedangkan jika seorang pelajar telah menyiapkan diri untuk akhiratnya dengan beramal sholih maka ia senantiasa akan berbuat positif untuk dirinya sendiri, untuk orang lain, dan untuk lingkungan di mana ia tinggal.
- Keinginan Kuat / Bersungguh-sungguh.
Rasulullah SAW. Bersabda: Yang Artinya: "Segala amal itu tergantung niatnya." Oleh karena itu pelajar harus berniat dan memiliki keinginan yang kuat dalam mencari ilmu. Bahkan tidak sedikit guru-guru yang memberikan ujian untuk melihat sejauh mana kesungguhan seorang pelajar dalam mencari ilmu, karena jika pelajar tidak memiliki niat dan keinginan yang kuat dalam mencari ilmu maka ilmu yang akan diperoleh pun akan berkurang dan tidak maksimal. Seperti halnya jika seorang pelajar memiliki keinginan yang kuat akan mencari ilmu, maka ia tidak akan terjerumus ajakan yang kurang baik dan selalu menapaki jalan yang dia tempuh yaitu mencari ilmu.
- Sabar.
Sebuah pohon untuk bisa berbuah membutuhkan waktu yang cukup lama untuk siap dipanen, begitu pula dengan ilmu. Ilmu bagaikan buah yang menunggu matang dan siap dipanen, dan pelajar merupakan petani yang dengan sabar mengurus dan membesarkan pohon tersebut untuk dipanen buahnya. Dalam mencari ilmu membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat menikmati manfaat dari ilmu, dan dalam perjalanan mencari ilmu pasti memiliki berbagai ujian dan musibah, pohon pun untuk berbuah memerlukan waktu yang lama dan memiliki berbagai hama dan penyakit yang dapat merusaknya.
Maka sebagai pelajar kita sepatutnya untuk bersabar dalam menghadapi ujian dan musibah untuk mendapatkan ilmu. Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi berkata bahwa, "Tidak akan berhasil di dunia dan kemenangan di akhirat kecuali dengan kesabaran.Â
Jika para petani tidak bersabar dalam menanam benih, niscaya dia tidak akan pernah memanen. Apabila murid memiliki kesabaran dalam mencari ilmu maka dia akan tahan banting terhadap ujian dan musibah yang akan terjadi kepadanya dan akan menuai apa yang telah ia cari yaitu ilmu, tetapi apabila pelajar tersebut tidak sabar dengan berbagai ujian dan musibah lantas ia akan berhenti ditengah jalan dan tidak akan memperoleh ilmu.
- Bekal / Berkucukupan.
Bekal disini memiliki arti bekal hidup, dimana pelajar memiliki kecukupan untuk menghidupi dirinya sendiri saat sedang mencari ilmu. Sepatutnya bagi pelajar tidak disibukkan dengan hal-hal lain yang dapat mengganggu fokus dalam mencari ilmu.Â
Karena itu untuk orang tua sebaiknya bersungguh-sungguh dalam menghidupi anak-anak mereka saat mereka dalam proses mencari ilmu, agar anak-anak mereka dapat memfokuskan diri dan fikiran untuk mencari ilmu. Jika seorang pelajar masih disibukkan dengan mencari nafkah untuk menghidupi dirinya sendiri maka proses belajar yang dialaminya akan tertunda dan hal ini akan mengganggu fokus sang anak dalam mencari ilmu.
- Bimbingan Guru.
Pelajar membutuhkan petunjuk dan ajaran yang diberikan oleh guru munuju kebenaran dan kebaikan. Isma'il Haqqi Al-Hanafi berkata "Barang siapa yang tidak mempunyai guru, maka gurunya adalah setan." Dari perkataan tersebut menunjukkan bahwa dalam mencari ilmu, seorang pelajar diharuskan untuk memiliki bimbingan guru agar tidak tersesat dan kehilangan arah. Seorang pelajar hendaknya berhati-hati dalam memilih guru, hendaknya memilih guru yang memiliki ilmu yang lebih dibanding guru-guru yang lain, memilih guru yang memiliki sifat lebih wara` dibanding guru-guru yang lain, dan lebih tua dibanding guru-guru lainnya.
Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Imam Abu Hanifah dalam memilih Hammad bin Abu Sulaiman sebagai guru dan belajar darinya selama delapan belas tahun. Seorang pelajar hendaknya merenung dan beristikharah serta meminta saran dan pendapat orang lain, dalam memilih guru dan dapat memetik manfaat dari sang guru. Jikalau pelajar belajar tanpa memiliki guru yang membimbing maka ia pun akan tersesat tidak tau tahapan dan sampai mana ia belajar, ia akan kesulitan apabila menemukan pertanyaan-pertanyaan yang sulit tanpa adanya guru yang menjawab dan membimbingnya.
- Lamanya Waktu.
Dikatakan dalam maqolah "Tuntutlah ilmu dari buaian sampai lihang lahat." Ucapan ini menunjukkan dalam mencari ilmu tidak ada kata akhir hingga manusia wafat. Sebagian ulama Salafus Salih berkata: "Tidaklah manusia itu menjadi manusia yang memiliki ilmu sampai dia mengetahui bahwa dirinya adalah jahil (bodoh)." Ucapan ini juga menunjukkan semakin kita pelajar belajar maka semakin banyak yang kita tidak mengetahui, yang berarti dalam mencari ilmu memerlukan waktu yang lama dan tidak henti-hentinya karena semakin banyak yang kita tahu maka semakin sedikit yang kita mengerti.
Bahkan untuk seorang professor pun juga banyak yang tidak ia ketahui dan terus menerus memperbarui ilmu yang telah ia dapatkan sehingga ia terus belajar tanpa mengenal kata akhir. Apabila pelajar hanya dengan waktu yang sebentar maka niscaya ia tidak akan menguasai ilmu yang dibutuhkan untuk kehidupan di dunia dan akhirat, karena ilmu tidak ada batasnya sedangkan umur manusia terbatas, maka alangkah indahnya jika pelajar terus menerus menekuni dalam mencari ilmu dan mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat.
Mungkin ini lah enam syarat yang harus dipenuhi oleh pelajar agar berhasil dalam mencari ilmu yang bermanfaat. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis secara pribadi dan untuk para pelajar secara umumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H