Mohon tunggu...
imam hasan
imam hasan Mohon Tunggu... -

Menulis dengan menyatukan hati dan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Research and Development (R & D), Solusi Mengembangkan Dunia Pendidikan Kita

8 Februari 2015   08:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:36 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin pesimisnya para guru, siswa, dan pihak - pihak yang berkepentingan dalam melihat pendidikan di Indonesia sekarang, dengan rangking dunia yang bercongkol di peringkat ke-69 dari 127 negara, data tersebut diperoleh dari Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011 yang di keluarkan oleh UNESCO diluncurkan di New York.

Hal tersebut tidak serta merta terjadi begitu saja, melainkan hasil dari hukum sebab-akibat yang ada. peringkat tersebut dilatarbelakangi oleh banyak faktor, salah satunya dari segi penelitian yang bermanfaat untuk mengembangkan dunia pendidikan kita.

Melalui situs Scientific Journal Rankings (SJR), Indonesia berada pada peringkat 64, sedangkan Sebagai perbandingan, Malaysia pada peringkat 43, Singapura pada peringkat 32 dan Thailand 42. Hal itu menunjukan masih rendahnya kualitas penelitian kita jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Dinegara - negara maju, dengan majunya pendidikan, mereka banyak menghasilkan penelitian, penelitian yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikannya, menghasilkan sebuah karya praktis yang digunakan dalam membantu keberlangsungan kegiatan belajar mengajar.

penelitian yang banyak dikembangkan adalah penelitian Research and Development (R & D), penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggabungkan ilmu teoritis dan ilmu praktis dengan output penelitian berupa produk yang layak dan efektif digunakan sebagai solusi dari permasalahan.

Para ahli pendidikan memendang penelitian pengembangan (research and development) berbeda dengan jenis penelitian lainnya. Pendekatan penelitian misalnya eksperimen, survey, dan analisis korelasional oleh van den Akker (1999) digolongkan dalam pendekatan penelitian tradisional yang memfokuskan pada pengetahuan diskriptif dan kurang menekankan pada kepraktisan. Berbeda dengan penelitian tradisional, penelitian pengembangan menekankan pada keduanya kontribusi praktis (practical constribution) dan kontribusi ilmu pengetahuan (scientific constribution) yang disebut sebagai penelitian modern.

Dengan semakin banyaknya para pemangku kepentingan di dunia pendidikan, dalam hal ini yaitu: guru, dosen, praktisi pendidikan, dan calon guru dalam hal ini mahasiswa dari jurusan kependidikan harus berbondong - bondong menghasilkan karya berupa produk yang bermanfaat secara praktis untuk peserta didik. Bukan tanpa alasan mengapa harus melakukan hal seperti itu, dengan semakin banyaknya produk - produk pendidikan yang bermanfaat untuk dunia pendidikan maka secara tidak langsung akan membantu peserta didik dalam proses belajar mengajar, dengan berbantu produk edukasi akan meningkatkan minat/ motifasi dari peserta didik ketimbang menggunakan metode tradisonal dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

Banyak penelitian menyebutkan bahwa jika motifasi peserta didik meningkat maka prestasi peserta didik pun semakin meningkat, dan jika prestasi peserta didik meningkat, bukan suatu hal yang mustahil jika akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Oleh sebab itu di dunia pendidikan harus selalu dan selalu berbenah, berbenah secara ilmiah, melakukan penelitian merupakan suatu kebutuhan jangan dijadikan sebagai beban apa lagi proyek semata. sebab melalui penelitian akan memberikan banyak rekomendasi dalam memperbaiki pendidikan di indonesia salah satunya dengan melakukan penelitian research and development (R & D).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun