[caption id="attachment_640" align="aligncenter" width="448" caption="Imam Hariyanto di Kedai Boudji, Swiss. Alamnya inday ya :)"] [/caption]
Waktu memang sudah menunjukkan bahwa sebentar lagi akan tiba malam. Yap, sudah pukul 17.00, masih ada sekitar 3 jam lagi sebelum matahari terbenam. Meskipun matahari memancarkan sinarnya dengan cukup terik, namun hawa sejuk pegunungan khas negara Swiss tetap membuat saya semangat menikmati perjalanan.
Setelah seharian menikmati indahnya pemandangan pegunungan Alps di daerah Gruyere dan menyaksikan langsung indahnya kastil Gruyere, perjalanan saya berlanjut ke sebuah kedai kecil di Pusat Gruyere. Buvette d’alpage Chez Boudji, begitu nama kedai itu. Cukup asing dan terasa sulit diucapkan bagi orang Indonesia seperti saya. Karena saya lebih sering menjumpai warung dengan nama-nama seperti “Warung Pak Slamet, Warung Barokah, Sumber Nikmat” dan lain sebagainya.
Dari luar bangunannya memang terkesan sangat tua dan “jadul”, tapi justru di situlah daya tariknya. Interior yang ditawarkan jauh dari kata modern. Klasik dan artistik, mungkin itu lah kata yang tepat untuk menggambarkannya.
Suasana nyaman dan tenang menyelimuti kedai kecil ini. Keramahan pelayanannya juga membuat setiap pengunjung betah berlama-lama di sini. Apalagi, di luar mata pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan luar biasa indah dari rangkaian perbukitan hijau dan hamparan rumput tempat penggembalaan sapi perah khas Swiss. Hmm...bahagia sekali rasanya ada di tempat secantik ini.
[caption id="attachment_637" align="aligncenter" width="448" caption="Saya dan pelanggan lainnya memilih makan di luar kedai, karena ingin menikmati pemandangan pegunungan yang cantik :D"]
Saya memesan sebuah menu yang agak asing di telinga, Meringue avec Crème Double atau dalam bahasa Inggris Meringue with Double Cream. Makanan ini dibuat dari residu susu dalam proses pembuatan keju. Katanya sih, ini adalah produk sampingan dari susu untuk keju Gruyere yang saya kunjungi siang tadi. Di bagian tengahnya, ada krim karamel manis dan “lengket” siap menyambut lidah. Kemudian diletakkan di atas piring dan disiram dengan susu kental manis.
[caption id="attachment_642" align="aligncenter" width="448" caption="Inilah menu yang saya pesan, Meringue avec Crème Double. Kelihatan enak sekali..nyammm"]
Bisa dibayangkan ‘kan. Makanan ini rasanya benar-benar manis..nis..nis..nis.
Seperti ada gulanya, begitu digigit, ada sensasi krenyes-krenyes di mulut. Enak sekali! :D
Sebagai orang Indonesia yang tidak terbiasa dengan makanan semanis ini, saya butuh penyeimbang rasa, akhirnya saya memesan secangkir kopi arabika yang tentunya rasanya kecut tapi nikmat ;D