Mohon tunggu...
Imam Hariyanto
Imam Hariyanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Agribisnis Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Luzern, Kota Dengan Lentera Romantis di Malam Hari

30 Desember 2014   04:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:12 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penjelajahan saya berlanjut ke bagian lain di seberang sungai. Seperti sebelumnya, saya menyeberangi ikon kota Luzern lagi. Di bagian tengah jembatan ada 1 toko suvenir yang menjual beraneka ragam oleh-oleh kecil bagi wisatawan. Harganya pun relatif murah.

Nah, di bagian lain Kota Luzern ini, saya bergerak lebih cepat karena waktu sudah hampir malam, dan jam 21.00 saya harus naik kereta kembali ke Bern.

[caption id="attachment_797" align="aligncenter" width="448" caption="Salah Satu Restoran di Kota Luzern"] [/caption]

Tak banyak berbeda dengan sisi sebelumnya, ada beberapa bangunan tua yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan modern seperti hotel, perkantoran, dan pertokoan. Di sini saya membeli coklat, keju, dan air minum. Maklum, berjalan kaki mengelilingi Kota Luzern cukup menguras stamina dan membuat tenggorokan saya kering :D . Di Migros, harga barangnya relatif murah. Coklat enak Swiss saya tebus dengan mahar CHF 1. Murah ‘kan :D

[caption id="attachment_803" align="aligncenter" width="335" caption="Struk Belanja Makan Siang Saya :D"] [/caption] [caption id="attachment_790" align="aligncenter" width="335" caption="Keju Gruyere Swiss"] [/caption]

Setelah sekian lama berjalan, saya akhirnya sampai di sebuah sungai. Ya, tentu saja ini sungai yang menuju danau tadi. Di sini juga ada jembatan kayu (terlihat kuno), tetapi tidak seramai dengan Jembatan Chapel Bridge. Saya memoret beberapa sisi indah sungai dari atas jembatan ini. Puas mengambil foto, saya duduk di tepi sungai yang airnya bersih ini, sambil memandangi indahnya langit merah yang sedang menyiapkan sunset. Sempurna!

[caption id="attachment_821" align="aligncenter" width="448" caption="Langit Kota Luzern Sedang Menyiapkan Sunsetnya"] [/caption] [caption id="attachment_809" align="aligncenter" width="448" caption="Merci Beaucoup, Madam, udah moto aku :D"] [/caption]

Berbeda dengan sungai tengah kota di beberapa daerah di Indonesia yang “sudah biasa” dikotori oleh manusianya, sungai di Kota Luzern ini sangat bersih. Tidak ada sampah sama sekali yang terlihat. Sepertinya, masyarakat di sini sadar betul bahwa kebersihan tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mereka, tapi juga menjaga kebersihan obyek wisata yang menarik bagi para wisatawan dari seluruh penjuru planet yang berkunjung ke Kota Luzern. Dampaknya? Wisatawan akan kerasan menikmati indahnya kota ini, dan ini tentu memberikan masukan pendapatan daerah bagi kota mereka. Keren ‘kan :D

Selain kebersihan dan keindahan, ada nilai sejarah dari sungai ini. Rupanya dam-dam di sungai ini sudah berusia sangat tua. Bayangkan saja, tembok dan besi dam ini sudah berdiri sejak tahun 1890 dan sampai sekarang masih kokoh. Hebat ya :D

[caption id="attachment_792" align="aligncenter" width="448" caption="Sungai Kota Luzern Yang Sangat Bersih"] [/caption] [caption id="attachment_793" align="aligncenter" width="448" caption="Dam ini sudah lama sekali berdiri"] [/caption] [caption id="attachment_796" align="aligncenter" width="335" caption="Besi dan Bangunan Dam Kuno di Luzern"] [/caption]

Tak terasa, cukup lama juga saya duduk-duduk di sini sambil menikmati coklat :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun