Mohon tunggu...
Imam Hariyanto
Imam Hariyanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Agribisnis Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Air Terjun dari Langit, Surga Tersembunyi di Dataran Tinggi Jember

23 Januari 2015   05:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:33 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air Terjun Dari Langit, Surga Tersembunyi di Jember

[caption id="attachment_933" align="aligncenter" width="358" caption="Air Terjun Dari Langit, Jember"][/caption] Ting-tung... Bunyi BBM-ku memanggil. Sebuah pesan dari teman saya, Nyoth namanya. "Cek FB!", begitu katanya. Saya pun langsung mengecek Facebook seperti pintanya. Mata saya pun langsung tertuju pada sebuah foto air terjun. “Air Terjun Dari Langit”, “Air Terjun Para Dewa” atau apalah dia menjulukinya, yang jelas membuat telinga saya gatal, karena dia sudah sampai sana duluan. Pertanyaannya adalah, kenapa dia sampai memberikan julukan seperti itu? Saya sempat heran, apakah airnya benar-benar turun dari langit, kalau memang benar seperti itu, berarti bukan air terjun dong, tapi air hujan (hahaha). Whatever, saya memutuskan untuk mengecek kebenarannya. Akhirnya saya berangkat dengan menunggangi “kuda putih” kesayangan :)

[caption id="attachment_924" align="aligncenter" width="358" caption="Teman setia dalam perjalanan menuju air terjun dari langit"]
Teman setia dalam perjalanan menuju air terjun dari langit
Teman setia dalam perjalanan menuju air terjun dari langit
[/caption] [caption id="attachment_923" align="aligncenter" width="358" caption="Air terjun dari langit ada di kawasan Perkebunan PTPN XII di Jember"]
Air terjun dari langit ada di kawasan Perkebunan PTPN XII di Jember
Air terjun dari langit ada di kawasan Perkebunan PTPN XII di Jember
[/caption] Setelah mencari informasi ke sana – ke mari, mengenai rute, kondisi jalan, dan jarak perjalanan, saya pun bergegas menuju ke sana. Cukup lama juga perjalanannya, sekitar 2 jam dari jalan utama. Kondisi jalannya? Jangan berharap berupa aspal halus ya, karena batu-batu tajam lah yang akan menemani perjalanan. Tapi tidak apa-apa, biasanya medan yang sulit akan terbayar dengan keindahan yang luar biasa. Lokasi “Air Terjun Dari Langit” ini terletak di dalam kawasan salah satu PTPN XII yang ada di Kabupaten Jember. Di desa terakhir dalam perjalanan saya kali ini. Dari desa ini, masih harus melewati jalan setapak perkebunan kopi selama 20 menit (naik motor bebek) dan 20 menit (jalan kaki). Sepanjang perjalanan, tidak perlu khawatir tersesat, karena selain jalannya jelas, ada banyak masyarakat lokal di perkebunan kopi yang mencari rumput untuk ternak mereka. Setelah berjalan beberapa waktu, dari kejauhan “Air Terjun Dari Langit” itu sudah mulai terlihat. Sekilas memang puncak air terjun tertutup awan, sehingga airnya terlihat seperti “turun dari langit”. Argghh... Pasti air terjunnya sangat tinggi. Oke, lanjut gan :D [caption id="attachment_932" align="aligncenter" width="358" caption="Aliran sungai Air Terjun Dari Langit"]
Aliran sungai Air Terjun Dari Langit
Aliran sungai Air Terjun Dari Langit
[/caption] [caption id="attachment_925" align="aligncenter" width="358" caption="Dari kejauhan tampak Air Terjun Dari Langit, Surga Tersembunyi di Jember"]
Dari kejauhan tampak Air Terjun Dari Langit, Surga Tersembunyi di Jember
Dari kejauhan tampak Air Terjun Dari Langit, Surga Tersembunyi di Jember
[/caption] [caption id="attachment_926" align="aligncenter" width="336" caption="Horeee.. Sampai di Air Terjun Dari Langit"]
Horeee.. Sampai di Air Terjun Dari Langit
Horeee.. Sampai di Air Terjun Dari Langit
[/caption] Sesampainya di depan air terjun ini, saya takjub sekali. Meski dari jauh terlihat kecil dan (terlihat) pendek, namun ternyata sangat tinggi dan besar. Bila dibandngkan dengan Air Terjun Tancak Gunung Pasang di Kecamatan Panti yang memiliki ketinggian (hanya) ± 70 meter, maka air terjun ini jauh lebih tinggi. Perkiraan saya sekitar 120 meter. Sebenarnya di puncaknya masih ada air terjun lagi (2 tingkat), tetapi saya tidak menemukan jalan untuk menuju ke sana. Pemandangan di sini sungguh menakjubkan. Sensasi duduk di depan air terjun yang sangat tinggi, terkena hembusan angin dari air yang jatuh, buih-buih air yang membasahi seluruh badan, dan mendengar suara deburan air...sungguh pengalaman yang seru. [caption id="attachment_927" align="aligncenter" width="336" caption="Air Terjun Dari Langit, Surga Tersembunyi di Jember"]
Air Terjun Dari Langit, Surga Tersembunyi di Jember
Air Terjun Dari Langit, Surga Tersembunyi di Jember
[/caption] [caption id="attachment_928" align="aligncenter" width="336" caption="Air Terjun Dari Langit, Surga Tersembunyi di Jember"]
Air Terjun Dari Langit, Surga Tersembunyi di Jember
Air Terjun Dari Langit, Surga Tersembunyi di Jember
[/caption] [caption id="attachment_929" align="aligncenter" width="336" caption="Lihat, betapa kecilnya saya :D"]
Lihat, betapa kecilnya saya :D
Lihat, betapa kecilnya saya :D
[/caption] [caption id="attachment_930" align="aligncenter" width="358" caption="Lihat, betapa kecilnya saya :D"]
Lihat, betapa kecilnya saya :D
Lihat, betapa kecilnya saya :D
[/caption] [caption id="attachment_931" align="aligncenter" width="358" caption="Pemandangan di depan air terjun"]
Pemandangan di depan air terjun
Pemandangan di depan air terjun
[/caption] Saat saya ke sana tempat indah ini cukup bersih dari sampah dan saya juga tidak menemukan vandalisme. Untuk alasan kelestarian tempat ini, saya tidak menyebutkan lokasinya di artikel ini. Bagi teman-teman yang berminat mengunjungi “Air Terjun Dari Langit” ini bisa menghubungi saya secara pribadi melalui contact me. Tolong untuk teman-teman yang ke sini, jagalah kelestarian tempat ini. Keindahan alam di air terjun ini bukanlah sesuatu yang patut untuk dikotori. Bawalah pulang sampah kalian sendiri. Air terjun ini bukan makhluk hidup yang bisa membersihkan dirinya sendiri. Jangan merusak kecantikannya dengan alasan apa pun. Okey.. Nantikan cerita petualangan saya berikutnya ya :D Disclaimer: Tulisan ini sebelumnya sudah dipublikasikan di blog penulis pada tautan berikut ini. Penulis bisa dihubungi melalui email di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun